Berita Kriminal

Duka Cita Kapolrestabes Makassar untuk Kematian TO Narkoba, Biddokkes Ungkap Penyebab Luka Almarhum

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kriminalitas

TRIBUNJOGJA.COM - Setelah pengakuan getir Mukram sebagai ayah almarhum Muh Arfandi Ardiansyah (18), ucapan bela sungkawa disampaikan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto.

Arfandi meninggal dunia dengan kondisi - menurut pengakuan ayahnya - babak belur setelah ditangkap jajaran Satresnarkoba Polrestabes Makassar pada Minggu (15/5/2022). Arfandi disebut oleh polisi sebagai TO (Target Operasi) kasus narkoba.

Kombes Pol Budhi Haryanto pun menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Muhammad Arfandi Ardiansyah (18).

DUKA CITA - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto bersama Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Agoeng Adi Koerniawan saat konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (16/5/2022) siang. (MUSLIMIN/TRIBUN TIMUR)

"Pertama-tama saya mengucapkan turut berdukacita terhadap keluarga MA (Muhammad Arfandi Ardiansyah)," kata Kombes Pol Budhi Haryanto mengawali konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (16/5/2022). 

Baca juga: Perwira dan 7 Anggota Polrestabes Makassar Diperiksa Terkait Remaja Tewas Setelah Ditangkap Polisi

Kesaksian ayah Arfandi  

Berasarkan pengakuan Mukram, ayah almarhum anaknya, ada kejanggalan dengan kematian anaknya tersebut. Menurutnya, sekujur tubuh anaknya penuh luka. 

Ia menduga anaknya itu meninggal dunia setelah disiksa. Hal tersebut diungkapkan Mukram ketika ditemui di rumahnya di Jl Kandea 2, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (16/5/2022), dikutip Tribun Jogja dari laporan kompas.com.

Mukram menduga anaknya disiksa hingga disetrum hingga meninggal setelah ditangkap polisi dengan tuduhan kasus narkoba.

Mukram melihat jenazah anaknya penuh luka memar lebam di sekujur tubuhnya.

"Setelah melihat mayat anak saya, luar biasa luka-lukanya di sekujur tubuh. Babak belur, telinga keluar darah, tangan patah dan bengkak. Begitu juga kedua kaki, bengkak bekas di pukul. Jadi saya lihat luka-lukanya, bukan saja dipukul tapi juga disetrum," katanya.

Baca juga: Pengakuan Getir Ayah Remaja yang Tewas Setelah Ditangkap Polisi di Makassar: Jenazahnya Babak Belur

Atas kejanggalan tersebut, seorang perwira dan 7 anggota Polrestabes Makassar diperiksa Propam. Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Komang Suartana mengungkapkan, Propam memeriksa 8 orang anggota, seorang di antaranya perwira.

Kronologi versi Kapolrestabes

Selagi pemeriksaan oleh propam berjalan, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menyatakan rasa bela sungkawanya. 

Ia juga menjelaskan kronologi awal penangkapan Arfandi. Ia mengatakan, saat ditangkap, Arfandi sempat melakukan perwalanan terhadap petugas.

"Bahwa peristiwa penangkapan yang diduga sebagai penjual narkoba dalam hal ini sabu, itu telah ditangkap (oleh) anggota kita," ujar Budhi Haryanto, laporan Tribun-Timur dikutip Tribun Jogja hari ini.

Halaman
1234

Berita Terkini