Dan karena kurma adalah buah yang utuh dan tidak diproses, kandungan gulanya terjadi secara alami.
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar wanita mengkonsumsi tidak lebih dari enam sendok teh gula tambahan per hari, yang setara dengan 25 gram atau 100 kalori.
Batasan yang disarankan untuk pria adalah sembilan sendok teh gula tambahan, yaitu 36 gram atau 150 kalori.
Jika Anda memanfaatkan kurma untuk mempermanis makanan atau resep, maka sebenarnya Anda belum menghabiskan jatah gula tambahan harian Anda, tidak seperti pemanis seperti gula tebu.
4. Kurma mendukung kesehatan pencernaan
Tiga kurma menyediakan sekitar 18 persen kebutuhan harian untuk serat, yang mendukung fungsi pencernaan yang baik.
Satu studi, yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, melihat secara khusus dampak konsumsi kurma pada usus.
Pria sehat secara acak ditugaskan untuk makan tujuh kurma per hari, atau kontrol tambahan campuran karbohidrat dan gula selama 21 hari.
Setelah periode 14 hari, kelompok-kelompok tersebut berganti.
Para peneliti menemukan bahwa saat makan kurma, subjek penelitian mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dan penurunan tingkat bahan kimia tinja yang diketahui dapat merusak sel dan memicu mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
5. Kurma melindungi kesehatan jantung dan pengaturan gula darah
Sebuah penelitian berhasil mengungkap efek asupan kurma pada orang dewasa yang sehat selama periode empat minggu.
Dalam studi tersebut, para sukarelawan makan sekitar tiga setengah ons sehari dari dua jenis kurma yang berbeda.
Pada akhir bulan, para peneliti menemukan bahwa penambahan kurma tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat indeks massa tubuh (BMI), kolesterol total, LDL, atau HDL dari subjek penelitian.
Serta yang terpenting, kadar gula darah puasa dan lemak darah tidak meningkat setelah mengonsumsi kedua jenis kurma tersebut.
Faktanya, lemak darah menurun, seperti halnya pengukuran stres oksidatif.
Studi lain yang lebih baru menguji konsumsi kurma pada lemak darah dan kontrol glikemik.