Headline

Ada Mobil Penjemput untuk Pencari Rumput di Lereng Gunung Merapi

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diambil saat Gunung Merapi mengeluarkan abu vulkanik pada 28 Oktober 2021.

Padukuhan Gading berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi. Tidak jauh dari Lapangan Gading yang rencananya dijadikan titik evakuasi terdapat SD Negeri Srunen. Suroto mengaku sudah berkomunikasi dengan Kepala SD Srunen.

"Kalau Merapi suatu saat erupsi maka saya titip ternak di lapangan, pihak SD sudah siap," ungkap Suroto.

Melandai

Aktivitas Merapi pada Jumat (11/3) siang kembali melandai. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut, Merapi tak meluncurkan awan panas sejak Jumat pagi, namun terpantau melontarkan belasan guguran lava pijar.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida merinci, pada pukul 00.00-06.00 WIB, Merapi meluncurkan 15 kali guguran lava pijar.

Sebanyak 11 guguran mengarah ke barat daya dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter. Sedangkan 4 guguran meluncur ke tenggara dengan jarak maksimum sejauh 1.000 meter.

"Kemudian pada pukul 06.00-12.00 Merapi kembali meluncurkan 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng," terang Hanik, Jumat (11/3/2022).

Sepanjang pemantauan, asap kawah bertekanan lemah teramati dari puncak Merapi.

Asap putih tersebut berintensitas sedang hingga tebal, dan menjulang setinggi 20-50 meter di atas puncak kawah. Kendati melandai, status Merapi masih berada di Level 3 atau Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Boyong sejauh maksimal 5 km, Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Kali Woro sejauh maksimal 3 km dan Kali Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Hanik meminta agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Juga mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi.

"Juga perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," jelasnya. (rif/tro)

Selengkapnya baca Tribun Jogja edisi Sabtu 12 Maret 2022 halaman 01

Berita Terkini