Berita Pendidikan Hari Ini

Berkomitmen Berikan Pelayanan Berkualitas, SMK-SMTI Yogyakarta Resmi Sandang Predikat WBBM

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi (berkerudung biru) menerima piagam predikat WBBM dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PanRB), Tjahjo Kumolo, Senin (20/12/2021) di Jakarta

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - SMK-SMTI Yogyakarta resmi menyandang predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB), Senin (20/12/2021) lalu.

Diketahui, KemenpanRB menetapkan 558 unit kerja untuk menjadi agen pelopor perubahan birokrasi berpredikat WBK dan WBBM.

Rinciannya, 486 unit kerja ditetapkan sebagai WBK dan 72 unit sebagai WBBM.

Menurut Kepala Sekolah SMK-SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi, ini adalah kali keempat pihaknya mencoba untuk meraih WBBM.

Baca juga: SMK SMTI Yogyakarta Mulai Kembali Praktikum Tatap Muka

Akhirnya, di tahun 2021, predikat tersebut dapat diraih, menyempurnakan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yang sebelumnya telah dicapai pada tahun 2016.

“Mulai tahun 2018, kami ini mulai maju ke WBBM. Empat kali percobaan, belum bisa lolos. Akhirnya, tahun ini bisa meraih WBBM,” ungkap Ening ketika dihubungi Tribunjogja.com, Rabu (22/12/2021).

Dia menjelaskan, meraih WBBM merupakan suatu tantangan karena tingkat kesulitannya yang lebih tinggi dan lebih banyak dibanding meraih predikat WBK.

Pencapaian WBBM, kata dia, memerlukan komitmen kerja keras dan kerja cerdas dari semua warga sekolah.

“Maka, kami berupaya untuk fokus melakukan inovasi, misalnya membuat buku tamu secara daring, melegalisasi ijazah secara daring dan sistem pembelajaran kami terintegrasi dengan web atau smart integrated system,” tuturnya menjelaskan.

Lebih lanjut, saat ini, pihaknya juga gencar menanggulangi siswa-siswa yang hampir tidak menyelesaikan sekolahnya atau memilih drop out (DO).

SMK-SMTI Yogyakarta mengoptimalisasi peran guru bimbingan konseling (BK) untuk mengantisipasi siswa yang merasa kesulitan belajar.

Baca juga: Seluruh Siswa dan Guru SMK SMTI yang Ikut Praktikum Tatap Muka Wajib Rapid Test Antigen

“Tidak hanya itu, kami berusaha melacak alumni. Jadi, kami punya tracer study selama dua tahun. Sistem ini bisa mendeteksi serapan alumni kemana saja dan jika ada yang belum dapat pekerjaan, akan kami kelola,” jelasnya.

Inovasi lain yang disebutkan Ening adalah adanya virtual tour dari ruang kepala sekolah sampai laboratorium yang ada di SMK-SMTI Yogyakarta.

Tur maya ini diciptakan untuk memudahkan promosi ke ranah industri dan agar siswa yang belum sempat masuk sekolah bisa melihat keadaan sekolahnya secara virtual.

“Harapan kami, tentu, kepercayaan masyarakat meningkat. Namun, ini juga menjadi komitmen dan motivasi kami untuk menjaga integritas ini, integritas untuk meningkatkan pelayanan. Kami akan terus berinovasi, terotomatisasi dan terintegrasi,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini