Pendidikan
SMK SMTI Yogyakarta Mulai Kembali Praktikum Tatap Muka
SMK SMTI Yogyakarta telah mendapatkan izin dari pengawas sekolah, Disdikpora DIY, dan Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - SMK SMTI Yogyakarta telah memulai kembali pembelajaran praktikum secara tatap muka di sekolah.
Kepala SMK SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi mengatakan hal itu telah dilakukan sejak Senin (22/3/2021).
Sebelumnya, selama pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat (PPKM) pemerintah daerah (Pemda) DIY mengeluarkan kebijakan sekolah tidak boleh menggelar kegiatan tatap muka apa pun, termasuk praktikum SMK.
Ening menjelaskan, pihaknya membuka kembali kegiatan tersebut setelah meminta dan mendapatkan izin dari pengawas sekolah, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, dan Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Pastikan 99 Persen Sekolah di Wilayahnya Siap Mulai Pembelajaran Tatap Muka
"Kami jelas meminta izin kepada pengawas sekolah, Disdikpora, dan Balai Dikmen. Pengawas langsung datang ke sini untuk melihat," ungkap Ening saat ditemui di SMK SMTI Yogyakarta, Rabu (24/3/2021).
Ening melanjutkan, tak hanya pembelajaran praktikum reguler yang digelar oleh pihaknya, melainkan juga uji kompetensi bagi siswa kelas XIII dan PKL bagi siswa kelas XI.
"Kami pilih program studi yang urgen dulu yang benar-benar harus hadir di sekolah. Pertama, yang belum pernah sama sekali masuk laboratorium, seperti kelas X yang belum pernah ke sekolah dan melihat sama sekali," ujarnya.
"Lewat YouTube tetap tidak bisa. Kemudian, kelas XI yang setahun ini tidak praktik padahal tahun depan dia harus berangkat ke industri untuk praktik kerja lapangan (PKL). Ada juga kelas XIII yang memang harus mendapat bekal untuk PKL," sambungnya.
Ening melanjutkan, saat ini jurusan yang melaksanakan praktikum reguler baru dari Program Studi Teknik Mekatronika.
Baca juga: Tak Bisa Serentak, Sekolah Tatap Muka di DI Yogyakarta Harus Terapkan Skema Uji Coba Terlebih Dahulu
Sedangkan, untuk uji kompetensi dilakukan oleh ketiga program studi, yaitu Kimia Industri, Kimia Analisis, dan Teknik Mekatronika.
Terkait skema praktikum tatap muka, Ening menerangkan, dalam satu kelas pada kondisi normal terisi 32 orang.
Selama pandemi, jumlah tersebut dibagi ke dalam 2 laboratorium, menjadi 16-16.
Sementara, selama PPKM jumlah tersebut dibagi 2 lagi, sehingga satu kelas tersebar ke 4 laboratorium, menjadi 8 siswa per laboratorium.
"Setiap hari mereka belajar hanya 4 jam, pukul 08.00-12.00," katanya. ( Tribunjogja.com )