Pemkab Bekasi Pastikan Tak Ada Temuan Kasus Varian Omicron, Berikut Klarifikasinya

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi varian Omicron

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memberikan klarifikasi terkait adanya pemberitaan yang menyebut adanya temuan Varian Omicron di wilayah tersebut.

Melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, mengungkapkan ada kekeliruan informasi soal empat warga Jakarta dinyatakan terpapar virus corona Varian Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19 di Laboratorium Farmalab, Kabupaten Bekasi.

Sri menjelaskan, humas atau reporter dari Newsroom Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bekasi salah mengutip pernyataannya saat rapat dengan para camat.

Baca juga: Laporan Terbaru WHO soal Varian Omicron : Telah Menyebar ke 40 Negara, Belum Ada Kasus Kematian

Baca juga: Pakar UGM Sebut Varian Omicron Belum Terbukti Lebih Menular dari Varian Delta

Informasi yang salah kutip itu kemudian dimuat di situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, Bekasikab.go.id, pada Selasa (7/12/2021) kemarin, dan dikutip sejumlah media.

Pemkab Bekasi kemudian menarik informasi tersebut dari situs webnya karena terjadi kekeliruan informasi.

"Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” ujar Sri dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2021).

"Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi, bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, bukan juga yang positif Omicron. Itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama, tanggal 23 November, sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” tambahnya.

Varian Omicron (telegraph)

Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh, memastikan varian Omicron belum terdeteksi di wilayahnya.

"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," ujar Masrikoh.

Masrikoh mengatakan, dari 42 kasus aktif Covid-19 di wilayahnya per hari ini, tidak ada varian Omicron.

"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Jawa Barat," ungkap Masrikoh.

Masrikoh melanjutkan, informasi yang benar, ada temuan kasus positif Covid-19 yang bermula saat 20 warga negara asing bersama tujuh warga negara Indonesia tiba dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta beberapa pekan lalu.

Sesuai peraturan yang ada, 19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.

"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi. Jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kami," ujar Masrikoh.

Masrikoh menyatakan, persoalan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.

Bantahan Kemenkes

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah membantah kabar soal varian baru Covid-19 Omicron yang dikabarkan sudah masuk ke Indonesia 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan tidak benar varian Omicron telah terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Tidak benar (varian Omicron terdeteksi di Bekasi)," kata Nadia dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv, Rabu (8/12/2021).

Ilustrasi varian baru Virus Corona (SHUTTERSTOCK/Lightspring)

Lebih lanjut, Nadia menegaskan bahwa varian Omicron sampai saat ini belum terdeteksi di Indonesia.

"Sampai saat ini belum terdeteksi (di Indonesia)," ujarnya.

Hal senada disampaikan Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

Ia mengatakan surveilans genomik yang rutin dilakukan Kemenkes RI hingga saat ini belum mendeteksi adanya varian Omicron.

Surveilans genomik merupakan upaya pelacakan dan pemantauan genom virus corona untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

"Sampai saat ini belum ada, kami rutin melakukan surveilans genomik sekuensing, belum ditemukan varian baru Omicron," kata Maxi.

( kompas.com )

Berita Terkini