TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktifitas Gunung Merapi pada Senin (30/8/2021) masih cukup tinggi.
Gunung yang terletak di perbatasan wilayah DIY dan Jawa Tengah tersebut tercatat meluncurkan enam kali guguran lava pijar.
Guguran lava pijar mengarah ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer.
Dilansir Tribunjogja.com dari laman BPPTKG, pengamatan secara meteorologi, kawasan puncak Gunung Merapi terlihat berawan.
Angin bertiup sedang ke arah barat laut. Suhu udara 16-21 °C, kelembaban udara 76-94 %, dan tekanan udara 871-944 mmHg.
Gunung tampak jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran tercatat 58 kali, amplitudo 3-34 mm berdurasi 20-145 detik.
Hembusan berjumlah dua kali dengan amplitudo 7-8 mm berdurasi 19-26 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya.
Baca juga: Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Dua Kali, Jarak Luncur Terjauh 1,5 Km
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 28 Agustus 2021: Luncurkan 1 kali Awan Panas Guguran 2 Km ke Barat Daya
Cakupan potensi sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Tribunjogja.com/Ardhike Indah)