Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga hari ini, Sabtu (8/5/2021).
Pada periode pengamatan pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB, teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida.
Baca juga: Puasa dan Sholat Dhuha Memiliki Efek Kesehatan yang Luar Biasa, Salah Satunya Sembuhkan Diabetes
"Gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," ujar Hanik, Sabtu (8/5/2021).
Pada periode ini, cuaca Gunung Merapi berawan dan mendung. Angin bertiup sedang ke arah barat laut. Suhu udara 20-21°C, kelembaban udara 69-75 persen, dan tekanan udara 918-944 mmHg.
Aktivitas kegempaan pada periode ini antara lain 40 gempa guguran, 2 gempa hembusan, 31 gempa hybrid/fase banyak, dan 6 gempa vulkanik dangkal.
Sementara, pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Kamis (7/5/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, teramati 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya.
Selain itu, teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 700 m ke arah barat daya.
"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," ungkap Hanik.
Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat laut. Suhu udara 21-22°C, kelembaban udara 68-69 persen, dan tekanan udara 918-919 mmHg.
Aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 1 awan panas guguran, 35 gempa guguran, 1 gempa hembusan, 8 gempa hybrid/fase banyak, dan 1 gempa vulkanik dangkal.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ungkap Hanik.