Ia tidak menampik, selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia, UMKM di Kabupaten Sleman begitu terdampak.
Apalagi, ada setidaknya 68 ribu UMKM Sleman yang bergerak di bidang kuliner dan fesyen yang sangat menggantungkan usahanya pada tingkat kedatangan wisatawan dan mahasiswa.
“Maka, upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan promosi secara luring dan daring. Meski ada keterbatasan pertemuan manusia, tapi ada promosi digital yang bisa memberikan dampak pada penjualan,” katanya.
Danang turut menyinggung kolaborasi Kabupaten Sleman dengan perusahaan rintisan di bidang transportasi, seperti Gojek dan Grab untuk memudahkan pembelian produk dari UMKM Sleman.
“Pameran ini, secara luring, memang ditutup. Namun, ada pameran yang berlangsung secara daring mulai 1-21 Mei 2021. Pengunjung bisa melakukan transaksi lewat situ,” ungkap Danang.
Pameran Pasar Lebaran 2021 secara daring bisa diakses melalui bit.ly/pasarlebaranvirtual2021.
Dari link itu, pengunjung akan mendarat di laman Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sleman dan bisa melihat stan apa saja yang ada di Pasar Lebaran 2021.
Baca juga: Kampung Wisata Warungboto Yogyakarta, Tawarkan Rekreasi Berbalut Sejarah dan Edukasi
Di situ, sudah tertera juga media sosial dan nomor WhatsApp masing-masing pemilik lapak. Sehingga, pengunjung bisa dengan muda mengirim pesan kepada mereka.
“Harapannya, walaupun sudah tutup, tapi ada transaksi secara daring dari situs yang sudah disediakan. Ini menjadi kesempatan untuk berbelanja lebih banyak,” jelasnya.
Sebagai penutup, Danang mengajak masyarakat untuk menggunakan sarana virtual sebaik-baiknya sehingga ada lonjakan transaksi yang meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. (ard)