TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ribuan murid kelas IX dari jenjang Menengah Pertama di Kabupaten Sleman mengikuti Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) secara tatap muka, dengan Protokol Kesehatan ketat, Senin (5/4/2021).
Sesuai jadwal, ASPD sebagai pengganti Ujian Nasional itu, akan berlangsung selama empat hari, dimulai 5 hingga 8 April 2021.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menyampaikan, pelaksanaan ASPD jenjang SMP di Kabupaten Sleman diikuti oleh 119 sekolah, dengan total 12.637 siswa.
Kegiatan ASPD akan berlangsung selama empat hari, dan perhari dibagi menjadi dua sesi.
Baca juga: 80 Persen Guru dan Tendik di Sleman Sudah Divaksin
"Sesi pertama dimulai pukul 07.30 – 09.10 WIB. Sedangkan sesi dua dimulai pukul 11.00 – 12.40 WIB," terang dia.
Ia mengungkapkan, sebelum melaksanakan ASPD, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 tingkat Kabupaten dan telah mendapatkan dukungan penyelenggaraan.
Menurut dia, ASPD jenjang SMP berbasis komputer sebagai media untuk menampilkan soal.
Proses menjawabnya dengan istilah ASPD-BK dengan sistem semi online.
"Pelaksanaan ASPD dengan prosedur ketat, di mana sepertiga dari jumlah siswa hadir di satuan pendidikan menggunakan protokol Kesehatan," kata dia.
Baca juga: Warga Sleman Diminta Tetap Disiplin Jalankan dan Patuhi Protokol Kesehatan
Pelaksanaan ASPD hari pertama, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyempatkan berkunjung dan melakukan pemantauan ke sekolah.
Pantauan dilakukan di tiga lokasi, yaitu SMP Negeri 2 Sleman, SMP Kanisius Sleman dan SMP Negeri 1 Sleman.
Menurut dia, ASPD bertujuan untuk pemetaan mutu pendidikan, mengukur ketercapaian kurikulum darurat di masa pandemi COVID-19, sekaligus menjadi salah satu bahan pertimbangan menuju jenjang pendidikan berikutnya.
Sebab itu, "Pemerintah Kabupaten Sleman mendukung pelaksanaan ASPD ini," ujar dia. ( Tribunjogja.com )