Warga Sleman Diminta Tetap Disiplin Jalankan dan Patuhi Protokol Kesehatan
Kustini Sri Purnomo berharap meskipun vaksinasi saat ini sudah bergulir, masyarakat Sleman tidak abai dengan protokol kesehatan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Munculnya klaster takziah di dua padukuhan di Kabupaten Sleman menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.
Pemkab Sleman berharap, kedisiplinan masyarakat soal pelaksanaan protokol kesehatan tetap harus dijaga dan dilaksanakan dengan baik, jangan sampai mengendor.
"Di Sleman sebenarnya, berkaitan dengan tindak lanjut tracing, testing dan sebagiannya, oleh Dinkes sudah bagus. Hanya saja berkaitan dengan kedisiplinan masyarakat, perlu disosialisasikan agar terjaga. Jangan kendor, sehingga terjadi klaster takziah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya, seusai rapat evaluasi PPKM Mikro di gedung Induk lantai III, Setda Sleman, Rabu (31/3/2021).
Harda menyampaikan, trend perkembangan kasus Corona di Sleman angkanya sudah cukup bagus sejak diberlakukan PPKM mikro pada pertengahan bulan Januari lalu.
Baca juga: Ditegur Sri Sultan HB X Soal Klaster Takziah, Pemkab Sleman Perketat Kegiatan Sosial di Masyarakat
Baca juga: Sekda DIY Sebut Kerumunan Jadi Penyebab Utama Munculnya Klaster Penularan Baru di DI Yogyakarta
Hal itu dinilai yang membuat masyarakat terlena. Bahkan, kata dia, Pemerintah Kabupaten juga mungkin ikut terlena.
Sehingga pengawasan terkait pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat sedikit mengendor.
Karena itu, hasil rapat evaluasi PPKM Mikro, menurutnya perlu ada peningkatan Protokol Kesehatan, dalam setiap kegiatan sosial di masyarakat.
Bahkan, nantinya akan ada surat edaran Bupati kepada semua level satuan tugas, supaya benar-benar ada koordinasi, untuk menjalankan sosialisasi "cita mas jajar" yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak berkerumun.
Menurutnya, kegiatan sosial seperti takziah maupun hajatan, sesuai aturan sudah diperbolehkan, asalkan mematuhi protokol kesehatan.
"Ini yang akan kami atur," katanya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, berharap meskipun vaksinasi saat ini sudah bergulir, masyarakat Sleman tidak abai dengan protokol kesehatan.
Pihaknya mengaku sedang mempersiapkan surat edaran soal disipilin prokes di kegiatan sosial masyarakat.
Misalnya kegiatan takziah, maka akan diatur pelaksanaannya.
Baca juga: Klaster COVID-19 Baru Bermunculan, Sri Sultan HB X Layangkan Peringatan ke Pemkab Sleman
Baca juga: FAKTA-FAKTA Klaster Baru Covid-19 di Sleman, dari Takziah hingga 69 Orang Positif Virus Corona
"Ada MC, diketuai RT untuk menyampaikan, kalau sudah kerumunan akan langsung dibatasi, pakai prokes," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, ada dua padukuhan di Kabupaten Sleman, tepatnya di Padukuhan Plalangan, Pandowoharjo, Sleman dan Padukuhan Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik menjadi klaster penularan virus corona.

Kasus pertama yang muncul di dua padukuhan tersebut hampir sama, berawal dari takziah karena ada salah satu warganya yang meninggal dunia.
Klaster takziah ini pun menjadi perhatian khusus.
Bahkan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X sempat memberikan teguran kepada Pemkab Sleman agar memperketat pengawasan supaya tidak ada kerumunan. (*)