Lima Koperasi Desa Merah Putih di Sleman dan Bantul Mulai Salurkan Pupuk Bersubsidi

Penulis: Hanif Suryo
Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi.

TRIBUNJOGJA.COM - Petani di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini dapat mengakses pupuk bersubsidi lewat jalur koperasi desa. Lima Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Sleman dan Bantul sudah ditetapkan sebagai penyalur percontohan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) DIY, Srie Nurkyatsiwie, menyampaikan bahwa kelima KDMP ini disiapkan sebagai contoh untuk koperasi desa lain. 

“Masyarakat bisa akses di lima KDMP yang menjadi mockup kemarin,” ujarnya saat dihubungi, Senin (18/8/2025).

Kelima KDMP tersebut tersebar di tiga lokasi Sleman, yakni Sinduadi, Sidomulyo, dan Tamanmartani, serta dua di Bantul, yakni Srimulyo dan Bangunharjo. 

Menurut Srie, distribusi tetap diatur berdasarkan domisili. 

“Syarat dan ketentuan untuk mengakses pupuk subsidi wajib warga lokal, sesuai wilayah kalurahannya KDMP-nya,” bebernya.

Selain menjual pupuk bersubsidi, KDMP juga mengelola unit usaha lain, di antaranya subpangkalan gas LPG dan produk lokal masyarakat. 

“Tapi kuota gas memang masih terbatas,” terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan distribusi pupuk bersubsidi sudah dimulai sejak Januari 2025. 

Jenis pupuk yang disalurkan mencakup Urea serta Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK). 

“Penyerapan pupuk subsidi untuk urea di DIY sekitar 35 persen sedangkan NPK sekitar 40 persen,” ujarnya.

Secara rata-rata, serapan pupuk urea di DIY telah mencapai 45 persen, sementara NPK sekitar 50 persen. Namun, capaian di Kabupaten Gunungkidul jauh lebih rendah, yakni hanya 15 persen untuk urea dan 22 persen untuk NPK. 

“Gunungkidul masih rendah karena baru akan terserap di masa tanam 1 sekitar bulan Oktober–November pada saat musim hujan,” bebernya.

Syam menambahkan bahwa sebagian besar lahan di DIY saat ini memasuki masa tanam ketiga yang didominasi palawija, seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hortikultura. 

“Sebagian distribusi pupuk di DIY sudah melalui KDMP sebagai penyalur, tapi berapanya kami belum diberikan datanya dari PT Pupuk Indonesia,” jelasnya.

Berita Terkini