TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebanggaan orangtua adalah ketika melihat anak-anaknya sukses.
Mungkin itu pula yang dirasakan almarhum H Muadi Ali dan Hj Siti Aisyah, sepasang petani asal Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Slawi, Tegal, Jawa Tengah.
Keduanya memiliki 9 orang anak, persisnya 6 putra dan 3 putri.
Hebatnya, seluruhnya kini sukses mengabdi di pemerintahan, yang mana 4 di antaranya berkarir di dunia militer.
Salah satunya adalah Kolonel H Yudi Pratikno, yang berkarier di TNI Angkatan Udara (AU).
Ia saat ini berdinas di Seskoau Lembang, Jawa Barat.
"Saat ini saya bertugas sebagai Perwira Penuntun di Seskoau," ujar Yudi lewat keterangan yang diberikan pada Kamis (01/04/2021).
Baca juga: Kisah Pilu Gadis Muda di Pekalongan, Dihamili Oknum Kades, Dipukuli hingga Diancam akan Disantet
Baca juga: Kisah Asal-usul Kampung Pitu di Gunungkidul, Hanya Dihuni 7 Keluarga hingga Mitos Kepercayaan Warga
Ia menuturkan, kedua orangtuanya tersebut bukanlah dari kalangan berada. Bahkan hanya lulus Sekolah Dasar.
Sehari-harinya mereka menggarap lahan pertanian di tempatnya menetap.
Meski begitu, keduanya menganggap pentingnya pendidikan bagi putra-putri mereka.
Hal itu diungkapkan oleh Yudi, di mana ia dan saudara-saudaranya dididik dengan tegas.
"Almarhum orangtua saya selalu mengajarkan soal kedisiplinan, tapi juga hidup sederhana," kata anak ketiga ini.
Benih yang mereka tanam kini menghasilkan buah yang sangat baik.
Selain Yudi, dua saudaranya yang lain juga berpangkat kolonel masing-masing di TNI-AD dan TNI-AL.
Adiknya pun yang saat ini berstatus sebagai Komisaris Besar di POLRI. Lima lainnya berkarir sebagai Letkol Kowad, Kompol, PNS TNI, dan dua terakhir berkarier sebagai guru.
"Bisa dibilang fenomena seperti ini langka, karena dalam satu keluarga ada 4 orang berpangkat kolonel," ungkap Yudi.
Baca juga: Kisah Kakek 74 Tahun yang Telah Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19, Tapi Belum Dapat Jatah Divaksin
Baca juga: Kisah Petrus Adi Utomo, Pengamen Puisi di Parangtritis Hibur Wisatawan Lewat Untaian Kata-kata Indah
Kedua orangtua mereka sudah wafat 10 tahun lalu.
Namun jasa hingga jejaknya masih menetap di seluruh anak-anaknya, yang tak pernah melupakan tempat kelahiran mereka.
Yudi mengatakan ia dan seluruh saudaranya memegang prinsip hidup sederhana dan bersahaja.
Hal itu menjadi pesan yang selalu mereka ingat.
"Mereka mengajarkan kami untuk selalu mensyukuri apapun dan selalu memberi manfaat bagi orang lain," ujarnya.
Yudi pun berharap kisah keluarganya ini bisa memotivasi para orangtua di luar sana.
Terutama dalam mendidik anak-anaknya agar menjadi lebih sukses ke depan.
( tribunjogja.com )