Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) masih terus menunjukkan aktivitas erupsi hingga Selasa (9/3/2021) pagi ini.
Pantauan selama periode pukul 00.00-06.00 WIB pagi ini, Gunung Merapi teramati memuntahkan 16 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimal 1.200 m ke arah barat daya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, pada periode ini gunung jelas hingga kabut 0-I. Sementara, asap kawah tidak teramati.
Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi berawan.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi : Senin Petang Terjadi 44 Guguran, Terjadi Peningkatan Aliran Air Sungai Boyong
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Masih Fluktuatif, BPBD Klaten Minta Warga di KRB III Aktifkan Ronda
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13-23 °C, kelembaban udara 59-70 persen, dan tekanan udara 835-936 mmHg.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyebutkan aktivitas kegempaan yang terjadi dalam periode ini antara lain 30 gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan durasi 14-107 detik serta 1 gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm dan durasi 17 detik.
Adapun pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Senin (8/3/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi teramati alami 7 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.
"Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati," ujar Hanik menjelaskan visual Gunung Merapi pada periode ini.
Secara meteorologi, cuaca Gunung Merapi berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 14-24 °C, kelembaban udara 68-77 persen, dan tekanan udara 837-938 mmHg.
Baca juga: Sebanyak 26 Titik Lokasi di Sleman Masih Sulit Internet, Mayoritas di Lereng Gunung Merapi
Baca juga: Meski Pengungsi Pulang, Status Tanggap Darurat Letusan Gunung Merapi di Klaten Masih Berlaku
Sementara, aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 57 gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan durasi 10-97 detik, 6 gempa hembusan dengan amplitudo 4-15 mm dan durasi 12-21 detik, serta 1 gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3 mm, S-P 2.4 detik, dan durasi 156 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tandasnya. (*)