Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Guguran lava pijar yang runtuh dari puncak Gunung Merapi kembali terllihat pada Selasa (5/1/2021) pukul 18.47 WIB malam ini.
Guguran tercatat di jaringan seismik Gunung Merapi dengan amplitudo 3 mm dan dengan durasi 32 detik.
"Guguran yang terjadi jarak luncurnya masih relatif pendek, sehingga belum terlihat masuk ke hulu sungai yang mana," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Selasa (5/1/2021).
Namun, lanjutnya, secara umum guguran terjadi di sisi barat daya dengan alur sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Lamat.
Sebelumnya, Hanik menerangkan, sejak 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB muncul fenomena masyarakat bisa melihat adanya pijaran sinar di puncak Merapi.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Babadan Kembali ke Tempat Pengungsian di Magelang
Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Material Vulkanik, BPBD DIY : Kami Tidak Bisa Prediksi Kapan Meletus
Peristiwa itu terpantau dari CCTV Tunggularum dan thermal camera di Panguk.
Menurut Hanik, pijaran atau sinar yang tampak ini tidak berhenti dan terus terjadi.
"Lava pijar tadi malam ini terus terjadi. Magma sudah mencul di permukaan. Indikator bahwa magma terus menuju ke permukaan," ucap Hanik.
Fenomena ini, menurut Hanik, menandakan munculnya awal fase baru erupsi Gunung Merapi, yakni erupsi 2021.
Adapun rekomendasi BPPTKG untuk semua stakeholder terkait masih sama. Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mengatasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.
Selain itu, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Fase Awal Erupsi Baru Gunung Merapi, Penjelasan BPPTKG soal Titik Lava Pijar dan Gerakan Magma
Baca juga: Suara Guguran Merapi Terdengar Hingga Pos Babadan, Lava Pijar Muncul di Dasar Lava 1997
Fase Erupsi Baru
Status Gunung Merapi yang terletak di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah hingga saat ini masih berada di level Siaga.
Dilaporkan, saat ini Gunung Merapi mulai memasuki fase awal erupsi baru yang didasarkan pada beberapa tanda-tanda serta indikator pengamatan.
Salah satunya adalah mulai munculnya titik api diam serta lava pijar yang mulai terpantau dari puncak Gunung Merapi.
Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengungkapkan saat ini memang Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi baru, yakni erupsi 2021.
Fenomena ini ditandai dengan pengamatan api diam dan lava pijar yang mulai tampak di puncak Gunung Merapi.
"Saat ini Merapi memasuki fase erupsi baru, yaitu fase erupsi 2021. Fenomena utamanya adalah pengamatan api diam dan lava pijar. Rekomendasi tetap dipertahankan, ada potensi erupsi eksplosif. Sehingga rekomendasi berdasarkan skenario erupsi eksplosif masih dipertahankan," ujar Budi dalam Siaran Informasi BPPTKG, Selasa (5/1/2021).
( tribunjogja.com )