TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Pemerintah membeli tiga juta dosis vaksin virus corona pada 2020.
Anggaran yang dikucurkan oleh pemerintah untuk membeli 3 juta dosis vaksin virs corona mencapai Rp637,3 miliar.
Rencananya, vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
Kemudian, pada 2021, pemerintah menganggarkan Rp17 triliun untuk pengadaan vaksin covid-19.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah menganggarkan biaya sebesar Rp 17 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19 pada 2021.
"Untuk program 2021, nanti dianggarkan melalui anggaran tambahan sebesar Rp 17 triliun," kata Terawan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (10/12/2020).
Terawan menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi akan diberikan secara bertahap, berjenjang, dan sesuai ketersediaan vaksin Covid-19.
Menurut rencana Kemenkes, total sasaran penerima vaksin yaitu sebanyak 107.206.544 orang dengan rentang usia 18-59 tahun.
Dengan perhitungan tiap orang membutuhkan dua dosis vaksin dan wastage rate sebesar 15 persen, maka total kebutuhan vaksin Covid-19 sebanyak 246.575.051 dosis.
"Kebutuhan vaksin 246 juta perhitungan kebutuhan," ujar Terawan.
Dari total target sasaran penerima vaksin itu, 30 persen merupakan kelompok penerima vaksin program yang dibiayai pemerintah.
Sementara 70 pesen kelompok penerima vaksin mandiri.
Baca juga: BREAKING NEWS : Ada Petugas KPPS di Bantul Positif COVID-19 dan Sempat Layani Pemilih
Baca juga: Nenek Berusia 91 Tahun di Inggris Penerima Vaksin Covid-19 Pertama dari Program Vaksinasi Masal
Penerima vaksin program adalah tenaga kesehatan, pelayan publik seperti TNI/Polri dan Satpol PP.
Selain itu, juga peserta BPJS PBI.
Pada tahap awal, pemerintah akan memberikan tiga juta dosis vaksin Covid-19 yang telah dibeli menggunakan Badan Anggaran Bendahara Umum Negara (BABUN) Kementerian Keuangan kepada tenaga kesehatan.