TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Sosial (Dinsos) DIY kembali menyalurkan bantuan permakanan untuk lansia pada Senin (23/11/2020) di Desa Potorono, Banguntapan, Bantul.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Maju Sejahtera Desa Potorono yang kemudian akan dikelola dan disalurkan ke lansia yang membutuhkan.
Melalui fasilitasi home care, ada 40 lansia di Potorono yang mendapatkan bantuan bahan pokok seperti beras, gula, telur, minyak goreng dan biskuit.
Mulyanta, Kasi Jaminan Sosial dan Perlindungan Lanjut Usia, Dinsos DIY menjelaskan kegiatan yang bersumber dari Dana APBD DIY ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bernilai gizi setara dengan asupan gizi yang diperlukan, sehingga para lansia penerima manfaat akan meningkat taraf kesehatannya.
Baca juga: Tak Ingin Budaya Jawa Luntur, Dinsos DIY Gelar Restorasi Sosial
"Anggaran untuk program ini hampir 300 juta untuk 700 lansia di 11 LKS yang tersebar di empat kabupaten dan Kota Yogyakarta," jelasnya.
Ia memaparkan, pelayanan lanjut usia di rumah (home care) sangat membantu lanjut usia yang memiliki hambatan fisik, mental dan sosial, termasuk memberikan dukungan dan pelayanan untuk hidup mandiri.
Mereka yang mendapatkan bantuan adalah warga lanjut usia yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial lainnya selama ini.
"Bantuan yang diberikan adalah bahan pokok. Agar mereka tidak kesulitan untuk makanan. Karena yang banyak ditemui lansia itu makanannya tergantung oleh orang sekitarnya, bantuan ini bisa meringankan untuk masalah permakanan," imbuhnya.
Adapun penyaluran bantuan permakanan tersebut dilaksanakan sebanyak enam kali selama enam bulan, dimulai bulan Juni sampai dengan November 2020.
Baca juga: Dinsos DI Yogyakarta : Persediaan Logistik Pengungsi Merapi Masih Mencukupi
Mulyanta berharap, tahun depan akan semakin banyak lansia yang mendapatkan bantuannya.
Maka dari itu, ia mendorong setiap desa membentuk LKS agar dapat memantau para lansia di wilayah masing-masing, ia mengakui bahwa tidak semua desa di DIY memiliki LKS.
Jika semakin banyak LKS terbentuk, maka semakin banyak pula lansia yang akan mendapatkan bantuan dari Dinsos.
"Walaupun LKS di satu desa bisa membantu lansia di desa terdekat, namun itu juga belum cukup. Jadi pelayanan lansia berbasis masyarakat bisa terpenuhi dan kita tidak kesulitan dalam penyaluran bantuannya. Karena desa lebih tahu siapa yang harus dibantu, atau tidak," tuturnya.
Sementara itu, Mustanginah selaku wakil ketua dari BKM Maju Sejahtera desa Potorono menjelaskan bahwa sebenarnya terdapat sekitar 625 lansia yang ada di desa tersebut.
Dan dari jumlah tersebut, sebanyak 80 lansia termasuk kategori bedridden dalam artian makan, tidur, dan memakai baju di tempat tidur atau tidak bisa ke mana-mana.
Dari jumlah tersebut, hanya 40 lansia saja yang mendapatkan bantuan dari fasilitasi home care.