TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Kabupaten Kulon Progo tahun 2020 yang mengangkat tema "Dengan Semangat Hari Jadi ke-69 Kita Jadikan Tonggak Mewujudkan Kebangkitan Ekonomi Menuju Kulon Progo Maju".
Tema ini relevan dengan situasi kondisi di tengah pandemi Covid-19 saat ini serta relevan dengan tema yang sedang digencarkan oleh pemerintah pusat untuk menuju Indonesia Maju.
"Jadi kami berharap bahwa pandemi Covid-19 justru tidak menyurutkan spirit kita untuk mendapatkan motivasi dalam menggeliatkan perekonomian meskipun perayaan pada tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Sutedjo, Bupati Kulon Progo saat ditemui di ruang kerjanya Rabu (14/10/2020).
Seperti hal nya kegiatan yang biasa rutin dilakukan setiap tahunnya antara lain lari manunggal, manunggal fair, pameran pembangunan dan upacara besar yang biasa diadakan di Alun-alun Wates juga ditiadakan.
Baca juga: Update Covid-19 : Ada Tambahan 2 Pasien Positif Covid-19 dan 3 Pasien Sembuh di Kulon Progo
Baca juga: Ritual Saparan Rebo Pungkasan Kembul Sewu Dulur Sebagai Wujud Syukur
Hanya kegiatan paripurna DPRD dan upacara peringatan yang dilakukan secara terbatas namun tetap dilaksanakan secara khidmat.
"Oleh karena itu, tema ini kita harapkan justru bisa memacu semangat kita saat ini," kata Sutedjo.
Sutedjo mengatakan, pada tahun ini spirit untuk melaksanakan berbagai pembangunan baik fisik maupun non fisik sebenarnya sangat besar.
Namun karena adanya pandemi Covid-19, banyak program yang terpaksa dihentikan karena pendanaan di alihkan untuk penanganan Covid-19.
Tetapi spirit untuk menggelorakan pembangunan tetap dilakukan salah satunya pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Apalagi terhadap pembinaan UMKM kita tetap gencarkan karena kita berharap UMKM bisa semakin tumbuh dan berkembang melalui cara-cara yang bermula dari kondisi pandemi Covid-19 yang kemudian memunculkan banyak ide-ide baru," tuturnya.
Selain itu, pada tahun ini gerakan Gayeng Regeng Belanja Bareng yang diiniasi oleh Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) juga terus digelorakan.
Melalui gerakan ini warga Kulon Progo yang merantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membeli produk yang berasal dari Kulon Progo.
Terlebih pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo juga memanfaatkan momentum dengan adanya kebijakan pembangunan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dan penetapan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Borobudur.
Ia mengatakan, meskipun Candi Borobudur berada di luar wilayah Kulon Progo, relatif dekat dengan wilayah di Samigaluh, Kulon Progo yang hanya berjarak sekitar 7 KM.
Sebab kebijakan nasional KSPN Borobudur dikembangkan dengan wilayah penyangga sejauh 5.000 hektar (ha).