TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Uji coba belajar tatap muka terbatas di 5 sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Klaten pada hari pertama dilaporkan berjalan lancar.
Adapun 5 sekolah itu meliputi SMPN 2 Klaten, SMP 1 Karangdowo, SMP Negeri 1 Gantiwarno, SMP Negeri 1 Kemalang dan SMPN 1 Kebonarum.
Para siswa antusias mengikuti belajar tatap muka karena sudah lebih 7 bulan menjalani proses belajar jarak jauh atau PJJ.
Proses belajar tatap muka terbatas di hari pertama ini, menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang cukup ketat.
• Masih Belajar Daring, Disdik Sleman Larang Guru Lakukan Belajar Berkelompok
Pantauan Tribunjogja.com, di SMPN 2 Klaten sekitar pukul 07.30, siswa-siswi yang datang belajar sebagian besar diantar langsung oleh orang tuanya dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Namun ada juga sebagian kecil siswa yang datang sendiri dengan menggunakan sepeda karena rumahnya yang memang terbilang dekat dari sekolah.
Para siswa juga terpantau mengenakan masker dan face shield.
Saat tiba digerbang sekolah, para siswa diukur suhu tubuhnya menggunakan termometer tembak, lalu siswa juga diminta mencuci tangan sebelum masuk ruang kelas dengan tetap jaga jarak.
Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta menyebut jika semua siswa yang mengikuti uji coba belajar tatap muka terbatas hari pertama di sekolah itu merupakan siswa yang mendapatkan izin dari orang tuanya.
Sementara, untuk yang belum mendapat izin orang tua masih mengikuti proses belajar jarak jauh atau daring.
"Materi hari pertama masih seputar protokol Covid-19. Siswa terlihat antusias mengikuti proses belajar," ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com di SMPN 2 Klaten, Jumat (9/10/2020).
• Besok Klaten Uji Coba Belajar Tatap Muka di Sekolah, Pjs Bupati Minta Dilakukan Screening Ketat
Menurut dia, siswa mulai datang ke sekolah pada pukul 07.15 dan mulai masuk ruang kelas untuk belajar pada pukul 07.30.
Lalu, proses belajar tatap muka berjalan hingga pukul 10.00.
Ia juga mengatakan jika pada uji coba belajar tatap muka terbatas hari pertama tidak ditemukan siswa yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius.
"Hari ini tidak ada siswa yang suhunya melebihi 38 derajat atau disuruh pulang," ucapnya.