Yogyakarta

Tender TPST Piyungan Dimulai Akhir 2020

Penulis: Kurniatul Hidayah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Upaya Pemda DIY untuk menangani masalah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan terus berproses.

Perkembangan terbaru, kemungkinan tender akan dimulai pada penghujung tahun 2020.

Tim Pelaksana Harian Unit Manajemen Tim Pelaksana Percepatan Pembangunan Prioritas (TP5) DIY, Rani Sjamsinarsi menjelaskan bahwa saat ini proses yang sedang bergulir adalah studi kelayakan awal yang didanai oleh World Bank.

Pekan lalu, delegasi World Bank bersama tenaga ahlinya hadir di Yogyakarta untuk membahas terkait kelanjutan penanganan TPST Piyungan.

Paguyuban Jasa Angkut Sampah di Bantul Minta Pemda DIY Serius Tangani Polemik TPST Piyungan

"World Bank datang dengan tenaga ahli dari India, dari Indonesia juga ada. Mereka memaparkan seperti studi pendahuluan, masih sangat awal. World Bank ini, mereka sangat konsen terhadap lingkungan," ujarnya, pekan lalu.

Rani mengatakan, dari pihak konsultan World Bank menyarankan bahwa pengolahan sampah dilakukan sejak di hulu atau di rumah tangga. 

"Memisah sampah dari hulu, itu benar. Regulasi dari kami juga begitu. Tapi ini kan soal mengubah budaya yang tidak bisa dilakukan hanya 2-3 tahun saja. Tolong hitung sampah sekarang berapa, kapan selesainya (teknologi TPST Piyungan)," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa komposisi sampah pada 5-20 tahun lagi akan berubah.

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Rani mencontohkan bahwa sampah di kota urban apda era mendatang bukan lagi didominasi oleh sampah organik seperti saat ini namun adalah mobil bekas yang tak laku di pasaran, tempat duduk yang rusak, dan seterusnya.

"Itu yang kami minta untuk juga mereka hitung. Kalau di luar negeri membuang sampah seperti mobil kan berbayar. Belum lagi sampah yang muncul akibat dari gaya hidup yang ingin berganti-ganti barang kebutuhan dengan jenis terbaru," ucapnya.

Pada studi awal ini, membutuhkan perhitungan yang detil.

Banyak komponen yang menjadi faktor penentu jumlah sampah di kemudian harinya.

Datangkan Teknologi Pengolah Sampah, Lahan Bekas TPST Piyungan Bakal Disulap Jadi Lahan Hijau

Mulai dari perkembangan ekonomi, lonjakan penduduk, dan seterusnya.

Ketika salah perhitungan, maka seluruh hasilnya akan salah dan menjadi tidak tepat diterapkan di TPST Piyungan.

Halaman
12

Berita Terkini