Dari kawasan Kronggahan, Sleman, jika ke kiri akan ke arah Gamping-Wates dan tembus ke arah bandara.
Sementara, jika ke kanan akan menuju tol di kawasan Ancol dan sampai Borobudur.
“Untuk jalur kereta api ini rencananya akan dibuat sejajar dengan tol Bawen-Yogyakarta ,"
"Namun, hingga saat ini belum ada presentasi dari PT KAI. Ini sesuai dengan usulan Ngarsa Dalem jika jalur KA dari Yogya menuju Borobudur dibuat melayang sejajar dengan jalan tol,” katanya.
Budi juga meminta warga masyarakat untuk tidak resah dan menanggapi isu-isu mengenai pembebasan lahan.
Munculnya spekulan tanah yang berujung pada kerugian masyarakat pun harus disadari dan diantisipasi.
Dimana entry dan exit tol bakal dibangun?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY, Hananto Hadi Purnomo mengatakan, belum bisa memberikan informasi karena rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami tidak bisa merinci karena khawatir bisa dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab. Apalagi dalam kondisi seperti ini banyak spekulan tanah,” ujarnya.
Untuk pembebasan lahan, Hananto menyebutkan hal ini sudah dimuat dalam aturanya yakni UU No 2 Tahun 2014.
Pembebasan lahan ini dimungkinkan terjadi karena jalan tol ini dibuat melayang dan pada saat jalur turun hingga ke jalan di bawahnya memerlukan lahan.
“Nantinya, jalur exit dan entry ini akan menghubungkan dengan jalan yang sudah ada. Kalau semua dibicarakan akan menimbulkan kekhawatiran dan memicu para spekulan tanah,” paparnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebelumnya menjelaskan, Tol Solo-Yogyakarta dan Tol Bawen-Yogyakarta akan terintegrasi dengan kawasan Candi Borobudur.
Sultan Hamengku Buwono X berharap agar tahun depan lelang untuk pekerjaan tol sudah dilaksanakan sehingga bisa cepat terintegrasi dengan bandara YIA.
Adapun untuk jalur tol dari Solo ke Yogya, Sultan menyebut akan melewati kawasan Manisrenggo, Klaten.