Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K dari Magelang
Berbagai cara dilakukan oleh warga untuk menyambut hari kemerdekaan ke-74 RI pada 17 Agustus 2019 mendatang. Mereka bergotong royong menghias kampungnya. Ada yang membangun gapura-gapura yang megah. Ada yang memasang bendera dan umbul-umbul. Ada juga menempelkan beraneka hiasan dan pernak-pernik bercorak merah putih.
Uniknya, warga di Dusun Paingan, RT04, Desa Kleteran,Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, melakukannya dengan cara yang berbeda.
Sepanjang jalanan kampung dilukis dengan lukisan bergambar Ikan Koi berenang di dalam kolam dengan bunga teratai. Karya lukisan ini tergambar dalam bentuk tiga dimensi, yang jika dilihat dari atas, lukisan ikan koi dengan corak merah putih itu akan seperti hidup.
Para seniman dan warga desa bergotong royong untuk membuat karya lukisan tersebut. Selama tiga hari, dari Senin (5/8) kemarin hingga Kamis (8/8) ini, mereka telah menyelesaikan lukisan Ikan Koi, yang terbentang di jalan kampung sepanjang 150 meter lebih.
Mereka melakukannya secara gotong royong. Biaya untuk membeli cat dan keperluan lukis pun dikumpulkan dengan cara swadaya warga dan donasi.
Narwanto (49), pelaku seni yang juga menggagas karya lukisan ini, mengatakan, pada awalnya warga ingin membuat karya untuk menyambut HUT ke-74 RI. Semula, warga hanya ingin melukis di gapura saja, tetapi di dusun belum memiliki gapura. Mereka pun terpikir untuk melukis di jalanan kampung.
Sebagian warga yang tinggal di kampung tersebut adalah para pekerja seni, pelukis, dan perajin kerajinan tembaga.
Jika biasanya menggunakan media kanvas seluas dua kali dua meter untuk melukis, para pelaku seni ini pun ingin mencoba melukis di jalan secara langsung.
"Awalnya kita ingin menyambut HUT Ke-74 RI, ada ide untuk membikin karya. Kita memilih ikan koi karena warnanya yang menarik. Di kampung sini banyak sekali pelukis, hingga dibuatlah karya tersebut. Dibantu rekan-rekan, lukisan dilukis dengan memakai biaya sendiri juga donasi dari para donatur," katanya.
Para pelaku seni dan warga menggunakan cat akrilik yang dirasa kuat dengan pigmen warna yang cerah.
Pertama, sketsa dibuat langsung secara kasar dengan menggunakan kuas. Setelah sketsa ikan jadi, gambar langsung dilukis dan diwarnai menggunakan cat tersebut secara langsung.
Gambar ikan koi yang telah dilukis berbentuk tiga dimensi. Jika dilihat dari sudut tertentu atau dari atas, ikan-ikan koi yang ada di lukisan tersebut seperti hidup.
Lukisan pun tampak lebih natural dengan air yang dialirkan ke jalanan. Betul-betul seperti jalanan yang disulap menjadi kolam ikan.
"Ada 15 pelukis dan warga yang bahu membahu melukis jalan. Konsep tiga dimensi ini dilakukan secara manual, tanpa bantuan alat. Semua spontan langsung digambar di jalan. Para seniman sudah terbiasa melukis, anatomi, pewarnaan, komposisi. Warga antusias. Pak Lurah juga sepakat dan akhirnya berjalan," tutur Genjong Suryono (42), salah satu pelukis lainnya.