Kisah Pilu Warga Bantul yang Tinggal Satu Atap Bersama Empat Kambing, Sebatang Kara

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri dikandang ternak, Senin (25/6/2019)

Kisah Pilu Warga Bantul yang Tinggal Satu Atap Bersama Empat Kambing, Sebatang Kara

NAMANYA Sarmiskam, warga Kepanjen RT 01, Padukuhan Bintaran, Desa Jambidan, Kecamatan Banguntapan, Bantul. Dia terpaksa harus tidur dan tinggal di kandang ternak. Ia hidup satu atap bersama empat kambing peliharaan.

.
.

Sarmiskam, warga Bintaran, Jambidan, Banguntapan, Bantul tinggal seorang diri di kandang ternak. (TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin)

Kambing itu bukan milik Sarmiskam. Melainkan kepunyaan tetangganya, Sogiran. Kambing itu dipercayakan kepada Sarmiskam untuk dijaga dan dirawat.

Tribunjogja.com melihat langsung kondisi kandang ternak tempat tinggal Sarmiskam. Keadaannya sangat sederhana. Seperti kandang ternak pada umumnya.

Terbuat dari kayu. Beralaskan tanah. Didalamnya hanya ada satu dipan kayu dengan kasur lusuh sebagai tempat istirahat.

Tidak ada barang elektronik apalagi perabotan mewah. Tidak ada dapur. Kebutuhan memasak mengandalkan bantuan dari tetangganya.

Kandang itu sederhana. Beberapa bagian bahkan tampak dibiarkan begitu saja terbuka.

Kata Sarmiskam, hidup dikandang bersama dengan kambing sudah biasa.

Bahkan ia mengaku tidak merasa bau.

"Disini rasanya ayem tenteram. Tidak dingin. Tidak bau. Kalau hujan sama saja. Sudah biasa," kata Sarmiskam, duduk tenang didipan kayu tempat tidurnya.

Tiap hari, lelaki berusia 58 tahun itu bekerja sebagai pemulung.

Ia berkeliling mencari rongsokan ke sudut kota. Bahkan, terkadang jalan kaki sampai Jalan Wonosari.

Hasil yang didapatkan tidak banyak.

Berkisar Rp 30 ribu rupiah perhari. Uang itu digunakan untuk kebutuhan hidup dan kesehatan.

Halaman
123

Berita Terkini