Gempa dahsyat selama 59 detik itu terjadi sekitar pukul 05.59 pagi, Waktu Indonesia Barat.
Kepastian waktu, didapatkan oleh Masda dari jam yang ditemukan tergeletak dari reruntuhan pasca gempa. Jarum pada jam tersebut terhenti tepat diangka itu.
Tragedi gempa menjadi duka mendalam. Laporan Kompas.com, yang bersumber dari data BPBD Bantul, jumlah korban di wilayah Bantul akibat gempa Bumi 13 tahun itu ada 4.143 korban tewas, dengan jumlah rumah rusak total ada sekitar 71.763. Rumah rusak berat ada 71.372, rusak ringan 66.359 rumah.
Total korban meninggal gempa DIY dan Jawa Tengah bagian selatan, seperti di Klaten, tercatat mencapai 5.782 orang lebih, 26.299 lebih luka berat dan ringan, 390.077 lebih rumah roboh.
13 tahun, telah berlalu. Masyarakat Bantul kini sudah pulih. Gempa Bumi, seperti dikatakan oleh Sujiman, akan menjadi pengingat untuk generasi anak cucu selanjutnya.
"Anak cucu kulo kudu sing ngati-ati. Nggolek rezeki sing halal. Barokah. Jangan merusak bumi. Saya mengingatkan bahwa 13 tahun lalu kampung Protobayan pernah luluh-lantak karena gempa," tutur Sujiman yang juga merupakan ketua RT 01, di Padukuhan Protobayan. [Ahmad Syarifudin || Tribunjogja.com ]