"Dan minta juga aspalisasi atau corblok jalan kampung yang berlubang. Mohon itu semua segera direalisasikan," kata dia.
Ditutup
Permintaan warga memang dirasa cukup realistis.
Tribunjogja.com pernah datang ke TPST Piyungan sesaat setelah turun hujan.
Jalan kampung becek, kotor dan bau. Lalat terlihat beterbangan dimana-mana.
Maryono mengatakan ketika permintaan tidak dipenuhi, bisa saja TPST Piyungan kembali ditutup.
"Ya namanya warga masyarakat, kalau cuma diberi bau dan limbah, kan, tidak mau. Kalau memang tidak dipenuhi akan ditutup lagi. Supaya ada pengelolaan baik. Kami harap bisa dikabulkan," ujar Maryono.
Baca: Pembuangan di TPST Piyungan Diperkirakan Normal pada Pekan Depan
Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana sempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembuangan sampah Yogyakarta, Sleman, Bantul itu.
Menurut dia, kedatangan ke TPST Piyungan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara dirinya dengan pihak pengelola.
Yoeke berpendapat persoalan yang ada di TPST Piyungan seperti bom waktu.
"Sekarang ini mungkin lancar, tidak becek. Tapi begitu hujan, akan becek," kata dia.
Sebab itu, sebagai Ketua Dewan Daerah Istimewa Yogyakarta pihaknya ingin memastikan sejauh mana permintaan warga sudah dilaksanakan oleh pihak pengelola.
Menurut dia, empat permintaan warga yang telah disampaikan sebaiknya bisa segera bisa dikaji, dirumuskan dan kemudian ditindaklanjuti.
"Dalam memenuhi itu apabila dari Dinas Pemprov mengalami kendala anggaran, kami dari Dewan siap membackup," kata Yoeke.
Baca: DLH Gunungkidul Tolak Sampah Luar Daerah Akan yang Masuk ke TPST Wukirsari
Sementara itu Kepala Seksi Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah Balai Pengelolaan Sampah TPST Piyungan, Imam Sugiyono mengatakan terkait masalah dermaga dan pemeliharaan jalan kampung saat ini masih dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) di Kepatihan. Prosesnya masih terus berjalan.