Seorang putri Tsar rupanya belum sepenuhnya mati. Saat digotong di tandu, ia tiba-tiba bangkit, melihat ke sekeliling, menjerit nyaring dan menutupi wajahnya dengan tangannya.
Pada saat yang sama, tiga saudara perempuannya bergerak-gerak di lantai yang berkubang darah. Para penembak merasa ngeri dengan kenyataan misterius ini.
Pintu-pintu ke rumah terbuka sehingga diputuskan menggunakan bayonet untuk menghabisi mereka yang masih hidup itu. Tapi pisau tajam tak juga mampu menembus baju anak-anak itu.
Ternyata putri-putri Tsar itu menggunakan pakaian yang di lapisan dalamnya ditanamkan intan berlian dan perhiasan. Lapisan itu ternyata sempat menyelamatkan mereka.
Akhirnya tembakan pistol di masing-masing kepala anak Tsar mengakhiri hidup mereka pada tengah malam menjelang ganti hari itu.
Tubuh-tubuh bangsawan itu kemudian dimasukkan ke cairan asam sulfat, sebelum dilemparkan ke dalam lubang yang tidak bertanda.
Saat pakaian mereka dilucuti, Yarovsky menemukan kantong kecil berisi sedikit ajaran Rasputin bersama potretnya di leher anak-anak itu.
Pembunuhan kejam yang dirahasiakan itu tumbuh menjadi desas-desus ke seantero negeri yang sedang dilanda revolusi itu.
Kabar yang beredar, hanya Tsar Nicholas II yang dihukum mati. Sedangkan keluarganya telah dievakuasi ke tempat yang aman. Pada 1926, pemerintah mengumumkan ke publik tentang eksekusi itu.
Lokasi pemakaman keluarga Romanov tetap dirahasiakan hingga 1979. Sejak itu usaha untuk menemukan sisa jasad keluarga penguasa kekaisaran Rusia terakhir dilakukan.
Pimpinan Gereja Kristen Ortodoks Rusia pada tahun 2000 menetapkan Tsar Nicholas II, Tsarina Alexandra dan lima anaknya sebagai orang-orang suci.
Penemuan terakhir sisa jasad keluarga Romanov terjadi tahun 2007. Akhir penerus kekaisaran Byzantium itu memang sangat tragis. Kematian mereka sangat menyayat-nyayat perasaan.
Seratus tahun atau satu abad kematian Tsar Nicholas II berlalu. Tsarina Alexandra dalam sebuah surat ke temannya pernah menulis pesan ini.
"Kita semua berbagi keinginan sederhana untuk hidup dalam damai, seperti keluarga biasa, jauh dari politik, konflik, dan intrik." (Tribunjogja.com/Thevintagenews.com/xna)