TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terjadi guguran lava sebanyak empat kali mengarah hulu kali Gendol, Jumat (23/11/2018) malam.
Jarak luncur material lava diperkirakan mencapai 300 meter. Namun pihak berwenang menyatakan, guguran lava ini belum berbahaya.
Informasi disampaikan dalam pernyataan tertulis Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018) malam ini.
Peristiwa guguran lava itu terjadi pukul 19.05, termonitor secara visual maupun telemetri dari peralatan pantauan BPPTKG Yogyakarta.
Status aktifitas gunung berapi di perbatasan DIY-Jateng ini masih tetap WASPADA.
Sejak pertengahan Agustus 2018, aktifitas vulkanik gunung ini meningkat dengan keluarnya material lava ke permukaan kawah.
Baca: Foto-foto Udara yang Belum Pernah Dipublikasikan, Saat Merapi Meletus Dahsyat 2010 Lalu
Baca: Yuk, Lihat Gundukan Kubah Lava Baru Gunung Merapi dari Dusun Balerante
Gundukan lava baru hasil pertumbuhan sejak Agustus itu kini mencapai lebih kurang 300.000 meter kubik, dengan pertumbuhan rata-rata harian sekitar 2.400 meter kubik.
Data terakhir per 15 Novembe 2018, kubah baru lava diperkirakan sudah mencapai 290 ribu meter kubik, dengan pertumbuhan harian fluktuatif dengan intensitas rendah.
BPPTKG Yogyakarta menghimbau warga di sekeliling Merapi tetap tenang.
Penduduk di Kawasan Rawan Bencana lll diminta mengikuti perkembangan informasi dan pertumbuhan kubah lava.
Masyarakat masih diizinkan menyaksikan aktifitas perkembangan kubah lava ini dari radius minimal 3 kilometer.(Tribunjogja.com/xna)