Wilayah Kalibawang, Nanggulan, Sentolo, dan Lendah adalah beberapa area yang turut terdampak pengeringan saluran irigasi tersebut.
"Sekarang aliran ke sasaluran irigasi sudah dibuka kembali namun mungkin butuh satu-dua minggu agar air bisa meresap dan mengisi sumur-sumur warga. Diprediksikan Oktober nanti hujan baru turun kembali meski intensitasnya masih rendah. Kami hanya berharap efek kemarau ini tidak lebih meluas," kata Ariadi.
Warga Desa Kembang, Suparjinaj mengatakan bahwa sumur sedalam 16 meter yang biasa ditimbanya kini sudah hampir kering.
Baca: Wilayah Terdampak Kekeringan di Kulonprogo Terus Meluas
Air dalam volume sangat sedikit hanya terdapat di dasar sumur bercampur lumpur sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.
Meski sudah ditunggui setengah hari, paling banyak hanya delapan ember air saja yang bsia didapatkan dari sumur tersebut.
Itupun harus berbagi dengan warga lainnya yang juga sama-sama kesulitan emndapatkan air bersih lantaran sumur telah mengering.
Suparjinah maupun warga lainnya terpaksa mencair air di sumber lain meski harus berjalan kaki selama 15 menit sambil menenteng jeriken.
"Untuk keperluan cuci atau mandi, kami pilih pergi ke sungai Progo supaya hemat air bersihnya untuk keperluan masak dan lainnya," kata dia.(*)