Kulonprogo

Kulonprogo Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Pedukuhan Pundak, Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan tengah mengusung jeriken berisi air bersih dengan angkong. Desa tersebut kini mengalami kekeringan dan sulit mendapatkan air bersih.

TRIBUNJOGJA.COM - Status tanggap darurat kekeringan mulai diterapkan di Kulonprogo.

Hal ini menyusul semakin luasnya wilayah yang telah kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengatakan penetapan status tanggap darurat berlaku mulai 25 Juli hingga 30 September 2018 mendatang.

Hal ini menjadi hasil keputusan rapat koordinasi berbagai pihak terkait dan selanjutnya diterbitkan surat keputusan oleh Bupati Kulonprogo.

Baca: Minim Air Bersih, Kegiatan SMP 4 Pengasih Kulonprogo Terganggu

"Hari ini bupati sudah menetapkan status tanggap darurat kekeringan karena ada beberapa kecamatan yang kebutuhan air bersihnya sudah sangat mendesak," kata Ariadi pada Tribunjogja.com seusai pendistribusian air bersih sumbangan Bank BPD DIY di Kembang, Nanggulan, Kulonprogo, Rabu (1/8/2018).

Dia menyebut ada delapan wilayah kecamatan dengan 23 desa yang warganya sudah kesulitan mendapatkan air bersih dan telah mengajukan permohonan bantuan.

Yakni, Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, Nanggulan, Pengasih, Sentolo, dan Lendah.

Disebutkan ada sekitar 3000 kepala keluarga di 109 pedukuhan dalam delapan kecamatan itu yang kini terdampak musim kemarau hingga kesulitan mencari air bersih bagi kebutuhan kesehariannya.

Penetapan status tanggap darurat itu menjadi jalan bagi BPBD Kulonprogo untuk mengakses Dana Tak Terduga (DTT) bagi kepentingan penyediaan dan pendistribusian air bersih.

Pada tahap awal ini telah digunakan dana Rp153 juta untuk pendistribusian 450 tangki air bersih selama Agustus ini dan siap didistribusikan ke berbagai wilayah terdampak yang sudah mengajukan permohonan bantuan.

Evaluasi pemanfaatan akan dilakukan sebulan sekali untuk mengetahui poersi kebutuhannya lebih lanjut.

Selain itu, BPBD dan instansi lain seperti Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) serta Palang Merah Indonesia (PMI) setempat juga mendistribusikan bantuan air bersih dari program tangung jawab sosial sejumlah korporat maupun sumbangan pribadi masyarakat.

Setelah sebelumnya PLN memberikan bantuan 150 tangki air bersih kini giliran Bank BPD DIY dengan 250 tangki serta SMP I Pengasih sebanyak 11 tangki.

Diakuinya, musim kemarau tahun ini cukup panjang dan sudah terjadi sejak Mei di mana pada masa itu hujan tidak lagi turun.

Kondisi diperparah dengan adanya penutupan aliran irigasi Kalibawang yang berdampak pada mengeringnya sumur-sumur warga karena tidak ada resapan air.

Wilayah Kalibawang, Nanggulan, Sentolo, dan Lendah adalah beberapa area yang turut terdampak pengeringan saluran irigasi tersebut.

"Sekarang aliran ke sasaluran irigasi sudah dibuka kembali namun mungkin butuh satu-dua minggu agar air bisa meresap dan mengisi sumur-sumur warga. Diprediksikan Oktober nanti hujan baru turun kembali meski intensitasnya masih rendah. Kami hanya berharap efek kemarau ini tidak lebih meluas," kata Ariadi.

Warga Desa Kembang, Suparjinaj mengatakan bahwa sumur sedalam 16 meter yang biasa ditimbanya kini sudah hampir kering.

Baca: Wilayah Terdampak Kekeringan di Kulonprogo Terus Meluas

Air dalam volume sangat sedikit hanya terdapat di dasar sumur bercampur lumpur sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.

Meski sudah ditunggui setengah hari, paling banyak hanya delapan ember air saja yang bsia didapatkan dari sumur tersebut.

Itupun harus berbagi dengan warga lainnya yang juga sama-sama kesulitan emndapatkan air bersih lantaran sumur telah mengering.

Suparjinah maupun warga lainnya terpaksa mencair air di sumber lain meski harus berjalan kaki selama 15 menit sambil menenteng jeriken.

"Untuk keperluan cuci atau mandi, kami pilih pergi ke sungai Progo supaya hemat air bersihnya untuk keperluan masak dan lainnya," kata dia.(*)

Berita Terkini