Yogyakarta

Orangtua Calon Siswa PPDB SMA Tak Tahu Ada Kuota SKTM

Penulis: Christi Mahatma Wardhani
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wali murid dan calon murid Sekolah Menengah Atas (SMA) mendatangi kantor Disdikpora Yogyakarta, Kamis (5/7). Sebagian dari mereka mengeluhkan kesimpangsiuran pendaftaraan yang mneggunakan jalur Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM).

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hari terakhir pendaftaran, orangtua calon siswa SMA Negeri di Yogyakarta masih kebingungan.

Orangtua calon siswa yang mengikuti PPDB SMA akhirnya mengadu ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY.

Warsana (43), merupakan orangtua siswa yang bingung lantaran nama anaknya tiba-tiba hilang.

Ia mendaftarkan anaknya menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

"Anak saya nemnya tinggi, pake SKTM, tiba-tiba namanya hilang. Malah yang jalur reguler yang nemnya di bawah anak saya, kok malah masuk," kata Warsana Kamis (5/7/2018).

Baca: Walikota Magelang Minta Kelurahan Teliti Saat Terbitkan SKTM

Warga Sleman tersebut mengaku kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil, karena nilai anaknya lebih tinggi namun terlempar.

Kekecewaannya bertambah setelah mengetahui ternyata kuota untuk SKTM hanya 20 persen.

"Ya nggak adil to, masak anak saya nilainya lebih tinggi, tetapi pakai SKTM kalah sama yang reguler nilainya lebih rendah. Ternyata ada kuota juga untuk SKTM, kuota 20 persen, saya nggak tahu," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Oki Nanang (40).

Ia mendaftarkan anaknya menggunakan SKTM, dan ia pun tak pernah mendengar kuota 20 persen untuk SKTm.

"Semua masalahnya sama, kami nggak tahu kalau ada kuota. Nama anak-anak kami tiba-tiba hilang gitu. Lha kemarin namanya KMS, itu kayak surat sakti untuk sekolah. Kemarin digembor-gemborkan, sekarang kok kayak gini," ungkap Oki yang kemudian diamini oleh orangtua calon siswa lain saat menunggu antrian di Dikpora DIY.

Tidak hanya Warsana dan Oki saja, Yuslina juga kebingungan.

Nama anaknya tiba-tiba hilang, saat mencari di pilihan sekolah ke dua dan ke tiga, nama anaknya pun tidak ada.

Baca: Disdikpora DIY Imbau Calon Peserta Didik SMA Untuk Berhati-hati Saat Mendaftar Online

"Kemarin suruh ikut KK orangtua, KK luar kota. Sementara KTP Kotagede. Katanya suruh jalur prestasi. Semalam masih ada, tetapi tadi jam 10 namanya sudah hilang," kata Yuslina.

Halaman
123

Berita Terkini