POJOK JEPRET

POJOK JEPRET: Teknik Multiple Exposure, Jurus untuk Bikin Foto Kreatif dan Ciamik

Penulis: Hasan Sakri Ghozali
Editor: Ikrob Didik Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karena tujuan multiple exposure membuat suatu adegan lebih hidup dan dramatis, tetap perhatikan bahasa tubuh dan ekpresi subjek yang hendak dijepret.

Jangan sampai keduanya tertutup oleh banyaknya layer yang ditumpuk. Pada akhir-akhir teknik ini banyak digunakan dalam foto-foto olahraga.

Pastikan kondisi cahaya menjamin suksesnya multiple exposure. Background foto harus lebih gelap dari subjek.

Hal ini untuk menjaga speed dan diafragma terjaga saat merekam beberapa adegan.

Foto satu per satu, dan kemudian fitur di kamera akan secara otomatis menggabungkannya.

Live View

Mengatur komposisi akan lebih mudah jika kalian menggunakan Live View, karena kita bisa melihat mana yang terlalu terang, cari flare atau terlalu gelap.

Beberapa kamera juga bisa menggabungkan foto tanpa harus kita foto 2 obyek dalam waktu yang sama.

Berikutnya kita tentukan berapa frame yang akan ditumpuk dalam satu frame. Biasanya kamera menyediakan fasilitas 2 hingga 10 frame.

Banyak sedikitnya adegan yang terekam tergantung kreatifitas fotografer.

Sejajarkan komposisi foto siluet pertama dengan texture yang akan kalian foto.

Texture, foto ke-2, akan muncul di warna gelap pada foto siluet. Jadi background terang dibelakang obyek siluet akan menjadi hilang.

Intinya, warna putih pada foto siluet pertama akan menghilangkan texture. Warna gelap/hitam lah yang menjadi fill place texture kalian.


Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Foto double exposure merupakan cara asyik untuk meningkatkan kreativitas kita dengan memungkinkan kita untuk membuat foto yang menonjolkan bentuk dinamis atau geometri yang kompleks.

Memiliki peralatan yang sesuai akan membantu memudahkan kita mengaplikasikan teknik ini, tapi jika tidak punya pun hasil yang serupa tetap bisa dicapai dengan cara atau alternatif lain.

Jadi yang terpenting adalah memiliki gambaran kreatif di kepala kita dan kemudian mengomunikasikannya melalui karya foto dengan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki.

Latih kemampuan multiple secara terus menerus dan berulang-ulang. Latihan ini diperlukan karena multiple memerlukan teknik dan cita rasa yang cukup tinggi. (*)

*Oleh: Hasan Sakri Ghozali, Fotografer Tribun Jogja

Berita Terkini