POJOK JEPRET

POJOK JEPRET: Teknik Multiple Exposure, Jurus untuk Bikin Foto Kreatif dan Ciamik

Penulis: Hasan Sakri Ghozali
Editor: Ikrob Didik Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HALLO, bertemu lagi dengan pojok jepret. Kali ini kita akan membahas tentang salah satu teknik kreatif dalam menghasilkan foto yang ciamik.

Teknik memotret dengan dengan menyatukan beberapa adegan atau yang lebih dikenal dengan teknik multiple exposure.

Teknik ini bukanlah teknik baru namun sudah ada sejak fotografi analog yang menggunakan film. 

Teknik ini biasa digunakan untuk dua atau lebih adegan gerak ataupun diam dalam sebuah frame.

Tujuannya tidak lain supaya gambar terlihat lebih dramatis dan dinamis.


Tribun Jogja/Hasan Sakri

Jenis Kamera

Bagaimana sebenarnya membuat foto dengan multiple exposure ini?

Syarat mutlak adalah jenis kamera. Ternyata tidak semua kamera DSLR, mirrorless atau m4/3 bisa digunakan untuk memotret double exposure.

Beragam merek dan seri kamera yang menyediakan fasilitas multiple exposure ini pun juga menyajikan cara yang berbeda dalam memproses dalam kamera. 

Kalaupun tidak memiliki namun ingin mencobanya, berarti memerlukan olah digital lewat piranti lunak komputer.

Yakni dengan menggabungkan beberapa layer/lapis yang ditumpuk menjadi satu frame.

Sebagai catatan, tulisan ini mengupas multiple exposure yang dibuat di internal kamera, bukan di komputer.

Konstan

Cahaya yang jatuh di subjek juga perlu konstan, tidak berubah-ubah.

Kebutuhan ini untuk menjaga auto fokus tidak lari dan lightmeter terjaga.

Karena tujuan multiple exposure membuat suatu adegan lebih hidup dan dramatis, tetap perhatikan bahasa tubuh dan ekpresi subjek yang hendak dijepret.

Jangan sampai keduanya tertutup oleh banyaknya layer yang ditumpuk. Pada akhir-akhir teknik ini banyak digunakan dalam foto-foto olahraga.

Pastikan kondisi cahaya menjamin suksesnya multiple exposure. Background foto harus lebih gelap dari subjek.

Hal ini untuk menjaga speed dan diafragma terjaga saat merekam beberapa adegan.

Foto satu per satu, dan kemudian fitur di kamera akan secara otomatis menggabungkannya.

Live View

Mengatur komposisi akan lebih mudah jika kalian menggunakan Live View, karena kita bisa melihat mana yang terlalu terang, cari flare atau terlalu gelap.

Beberapa kamera juga bisa menggabungkan foto tanpa harus kita foto 2 obyek dalam waktu yang sama.

Berikutnya kita tentukan berapa frame yang akan ditumpuk dalam satu frame. Biasanya kamera menyediakan fasilitas 2 hingga 10 frame.

Banyak sedikitnya adegan yang terekam tergantung kreatifitas fotografer.

Sejajarkan komposisi foto siluet pertama dengan texture yang akan kalian foto.

Texture, foto ke-2, akan muncul di warna gelap pada foto siluet. Jadi background terang dibelakang obyek siluet akan menjadi hilang.

Intinya, warna putih pada foto siluet pertama akan menghilangkan texture. Warna gelap/hitam lah yang menjadi fill place texture kalian.


Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Tribun Jogja/Hasan Sakri

Foto double exposure merupakan cara asyik untuk meningkatkan kreativitas kita dengan memungkinkan kita untuk membuat foto yang menonjolkan bentuk dinamis atau geometri yang kompleks.

Memiliki peralatan yang sesuai akan membantu memudahkan kita mengaplikasikan teknik ini, tapi jika tidak punya pun hasil yang serupa tetap bisa dicapai dengan cara atau alternatif lain.

Jadi yang terpenting adalah memiliki gambaran kreatif di kepala kita dan kemudian mengomunikasikannya melalui karya foto dengan memanfaatkan sumber daya yang kita miliki.

Latih kemampuan multiple secara terus menerus dan berulang-ulang. Latihan ini diperlukan karena multiple memerlukan teknik dan cita rasa yang cukup tinggi. (*)

*Oleh: Hasan Sakri Ghozali, Fotografer Tribun Jogja

Berita Terkini