AS dan China Perpanjang Gencatan Tarif hingga November, Negosiasi Berlanjut

Amerika Serikat dan Tiongkok telah memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari lagi. 

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM
Pemerintah China mengumumkan penangguhan sejumlah pembatasan terhadap perusahaan Amerika Serikat sebagai bagian dari kesepakatan dagang terbaru dengan Washington.  

Sementara China berkomitmen untuk meningkatkan akses perusahaan AS ke bahan tanah jarang.

"AS telah menyadari bahwa mereka tidak memiliki keunggulan," ujar Claire Reade, penasihat senior.

Pada bulan Mei, AS dan Cina menghindari krisis ekonomi dengan menurunkan tarif bersama yang substansial, yang sebelumnya meningkat menjadi 145 persen terhadap Cina dan 125 persen terhadap AS.

Tarif yang substansial hampir menghentikan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, memicu penurunan yang mengkhawatirkan di pasar saham global.

Dalam diskusi di Jenewa pada bulan Mei, kedua negara sepakat untuk menurunkan tarif mereka.

Dengan AS menurunkan tarif menjadi 30?n Tiongkok menurunkan tarif menjadi 10 persen , sambil melanjutkan negosiasi.

Sejak menunjukkan kapasitas bersama mereka untuk menimbulkan kerusakan ekonomi, kedua negara telah mempertahankan dialog diplomatik.

"Dengan melebih-lebihkan kemampuan tarif yang tinggi untuk mendorong konsesi ekonomi dari Tiongkok, pemerintahan Trump tidak hanya menggarisbawahi batas-batas pengaruh unilateral AS, tetapi juga memberi Beijing alasan untuk meyakini bahwa mereka dapat menikmati keuntungan tanpa batas dalam perundingan selanjutnya dengan Washington dengan mengancam akan membatasi ekspor tanah jarang," ujar Ali Wyne, spesialis hubungan AS-Tiongkok di International Crisis Group.

3. Dampak Pasar Global

Pasar saham di Asia menguat pada hari Selasa, dengan ekuitas Jepang dan Australia mencapai rekor tertinggi.

Setelah Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan senjata perang dagang dengan China.

Indeks Topix Jepang naik 1,4 persen, sementara indeks Nikkei 225 yang berorientasi ekspor melonjak 2,2 persen, sehingga mencetak rekor baru.

Indeks S&P/ASX 200 Australia mencapai rekor tertinggi baru setelah menguat 0,4 persen setelah Bank Sentral Australia memangkas suku bunga menjadi 3,6 persen.

Sekaligus mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran lebih lanjut, indeks CSI 300 Tiongkok menguat 0,5 persen.

Perpanjangan gencatan tarif selama 90 hari ini memberikan angin segar bagi stabilitas hubungan perdagangan AS–China.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved