Makna Kemerdekaan di Era Digital: Tantangan dan Peluang Bagi Generasi Muda

Perayaan 17 Agustus seharusnya tidak sebatas upacara, lomba, atau atribut merah putih semata.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Hari Susmayanti
Website: nasional.kompas.com
Perayaan 17 Agustus seharusnya tidak sebatas upacara, lomba, atau atribut merah putih semata. 

Studi oleh Kominfo tahun 2022 mencatat bahwa 60 persen hoaks di Indonesia tersebar lewat media sosial, dan banyak korbannya adalah generasi muda.

Hal ini menunjukkan bahwa kemerdekaan berpikir dan memilih informasi pun harus diperjuangkan.

Lebih dari itu, era digital juga menantang anak muda untuk merdeka dari rasa malas, konsumtif, hingga kecanduan media sosial yang menggerus produktivitas.

Merdeka di era ini artinya berani membebaskan diri dari kebiasaan buruk, membuka wawasan global, dan terus berkontribusi nyata untuk bangsa.

Apa yang Bisa Dilakukan Generasi Muda?

Sebagai refleksi Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, generasi muda bisa mengambil langkah nyata berikut ini:

  • Menggunakan internet secara bijak dan bertanggung jawab.
  • Mempromosikan budaya dan produk lokal melalui platform digital.
  • Aktif di komunitas literasi digital dan anti-hoaks.
  • Mengembangkan keahlian digital seperti desain, pemrograman, video editing, dan lainnya.
  • Menjaga etika digital dan tidak menjadi penyebar ujaran kebencian.

Kemerdekaan bukanlah titik akhir, melainkan proses panjang yang harus terus dijaga, ditafsirkan, dan diperjuangkan sesuai dengan zaman.

Bagi generasi muda di era digital, kemerdekaan bukan hanya tentang mengenakan bendera di dada.

Tetapi juga tentang bagaimana mereka membebaskan diri dari disinformasi, budaya instan, dan ketergantungan digital.

Serta membangun karakter bangsa yang tangguh, kreatif, dan berdaya saing global.

(MG/Anggitya Trilaksono)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved