16 Tarian Adat Indonesia yang Mendunia
Tarian adat bukan hanya sekadar bentuk hiburan, melainkan media komunikasi spiritual dan sosial yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
3. Tari Tanggai (Sumatera Selatan)
Tari ini ditampilkan sebagai bentuk penghormatan dan penyambutan tamu agung, penari mengenakan pakaian adat Palembang lengkap dengan siger (mahkota emas).
Gerakannya anggun dan teratur, mencerminkan sopan santun wanita Melayu.
Pulau Jawa:
4. Tari Jaipong (Jawa Barat)
Tarian ini berkembang di daerah Karawang dan Bandung. Gerakannya enerjik, ekspresif, dan menggoda, sering digunakan dalam acara pernikahan dan festival budaya.
Musik pengiringnya terdiri dari kendang, gong, dan rebab, membentuk irama yang khas Sunda.
5. Tari Gambyong (Jawa Tengah)
Awalnya berasal dari tradisi rakyat yang kemudian diangkat ke lingkungan keraton.
Tarian ini berkarakter lembut, gemulai, dan penuh keanggunan, biasa dibawakan oleh satu atau beberapa penari wanita.
Gerakannya menggambarkan kelembutan dan kesopanan wanita Jawa.
6. Tari Bedhaya Ketawang (Yogyakarta)
Tari sakral keraton Yogyakarta ini hanya dipentaskan saat penobatan Sultan atau upacara besar lainnya.
Tarian ini dibawakan oleh sembilan penari wanita dengan gerakan lambat dan penuh makna spiritual.
Konon, tari ini merupakan bentuk persembahan kepada Nyai Roro Kidul, penguasa laut selatan.
21 Suku Terbesar di Indonesia: Asal Daerah, Ciri Khas, dan Keunikan Budaya Masing-Masing |
![]() |
---|
Materi PKn Halaman 73 Kelas 7: Keberagaman Suku, Masyarakat, dan Adat Istiadat di Indonesia |
![]() |
---|
Dewan Adat Tradisi Mataram Dikukuhkan, Kawal Kelestarian Budaya Yogyakarta |
![]() |
---|
RUU Masyarakat Adat Perlu Segera Disahkan setelah 15 Tahun Terombang-ambing di Meja Legislasi |
![]() |
---|
Suku Bunga The Fed Diperkirakan Turun, Bagaimana dengan BI Rate? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.