Koperasi di Sleman Mulai Ujicoba Produksi Susu Pasteurisasi Buat Pasok Program MBG
Ini menjadi langkah strategis bagi koperasi yang berada di Plosokerep, Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan tersebut
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Koperasi Sapi Merapi Sejahtera 'Samesta' kini memiliki fasilitas produksi susu pasteurisasi.
Ini menjadi langkah strategis bagi koperasi yang berada di Plosokerep, Kalurahan Umbulharjo, Cangkringan tersebut untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui penyediaan menu susu yang segar dan berkualitas terutama di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di seputar wilayah peternakan sapi perah.
Ketua Koperasi Samesta, Ruslan mengatakan, pihaknya telah melakukan trial atau ujicoba pemberian susu pasteurisasi ke beberapa sekolah guna mendukung program MBG. Untuk saat ini, dengan alat berkapasitas 100 liter sekali produksi, pihaknya mampu menghasilkan 3.000 cup susu pasteurisasi per hari.
"Kami rencana mendistribusikan 300 cup per SPPG. Kemarin kami sudah trail ujicoba ke beberapa sekolah," kata Ruslan, di acara Lokakarya dan Kunjungan Lapangan Program Farmer Resilience and Enhanced Sustainable Husbandry (FRESH), yang di dalamnya juga peresmian fasilitas produksi susu pasteurisasi di Koperasi Samesta, Selasa (29/7/2025).
Ia berharap pasca peresmian fasilitas produksi, maka SPPG di Kabupaten Sleman bisa menjalin kerjasama dengan koperasi Samesta. Susu pasteurisasi, yang diproduksi koperasi di lereng gunung merapi ini dikemas ke dalam dua ukuran yaitu 115 mililiter dan 125 mililiter. Kemasan pertama diperuntukkan bagi siswa TK dan SD sedangkan kemasan kedua, dengan ukuran yang lebih besar, bagi siswa SMP hingga SMA.
"Ukuran cup ini disesuaikan, mengacu pada BGN," kata dia.
Koperasi Samesta saat ini mempunyai populasi ternak mencapai 700 ekor. Adapun sapi yang sudah laktasi dan memproduksi susu ada 250 ekor. Dengan populasi tersebut, Koperasi yang beranggotakan warga Cangkringan, Pakem hingga Turi ini menghasilkan produksi 3.700 liter susu.
Jumlah produksi tersebut dinilai masih kurang. Ruslan berharap ada penambahan populasi ternak, dengan komitmen dari FRESH projeck yang sementara mencapai 20 ekor. Penambahan populasi sapi akan sangat berarti untuk peningkatan jumlah produksi susu.
"Terkait penambahan populasi jelas nanti dengan adanya produk susu pasteurisasi, target kita mungkin akan memenuhi sekitar 30 persen SPPG di tahun ini. Karena ada arahan penambahan populasi. Jika sapi impor tambah, kami dapat menambah produksinya dan menambah lagi kerjasama dengan SPPG," ujar dia.
FRESH Project merupakan inisiatif bersama yang dijalankan sejak 2023 oleh Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), Danone Ecosystem dan
Yayasan Rumah Energi (YRE). Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu,
meningkatkan pendapatan petani serta mengurangi emisi gas metana melalui empat fokus utama yaitu peningkatan
kapasitas peternak dan koperasi, penguatan infrastruktur, uji coba dan inovasi, serta mitigasi perubahan Iklim dan ketahanan.
Senior Director of Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan FRESH Project merupakan refleksi komitmen jangka panjang Sarihusada terhadap pembangunan ekosistem susu yang
inklusif dan berkelanjutan. Ia percaya bahwa keberhasilan industri susu tidak bisa dilepaskan dari kesejahteraan peternak sapi perah rakyat sebagai garda terdepan.
Menurut dia, program yang telah dimulai sejak 2023 ini bukan hanya tentang meningkatkan produksi, tapi juga memperkuat kapasitas, akses teknologi, dan kelembagaan peternak agar mereka bisa tumbuh berkelanjutan.
"Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan bisnis bisa berjalan beriringan dengan dampak sosial dan lingkungan yang positif. Kolaborasi lintas sektor seperti ini menjadi kunci untuk menciptakan sistem pangan yang resilien dan inklusif di Indonesia," ujarnya.
Selain mengedukasi, program ini juga memberikan akses peternak terhadap pakan yang inovatif dan berlanjut menggunakan sistem silase. Kemudian pemberian akses peralatan infrastruktur pengolahan pakan sehingga bisa benar-benar dimanfaatkan oleh para peternak. Termasuk di dalamnya fasilitas produksi susu pasteurisasi dengan harapan dapat menyerap susu dari para peternak untuk dimanfaatkan SPPG di sekitar Koperasi Samesta sehingga bisa mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Agung Suganda menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini. Apalagi dengan diresmikannya fasilitas produksi susu pasteurisasi dalam rangka mendukung koperasi Samesta agar bisa menghasilkan susu pasteurisasi untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis.
Belasan Ribu Anak Usia SD di Sleman Jadi Sasaran Imunisasi |
![]() |
---|
Sebanyak 92.956 Penumpang Manfaatkan Promo Merdeka KAI Daop 6 Yogyakarta |
![]() |
---|
Genteng Rumah Warga di Gunungkidul Rusak Akibat Serangan Monyet Ekor Panjang |
![]() |
---|
Tekan Kasus Parkir Liar, Dishub Kota Yogya Rencanakan Penindakan Derek |
![]() |
---|
Efek Kemarau, Lahan Pohon Jati di Gunungkidul Terbakar, Damkarmat Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.