Anggaran Rp650 Juta Digelontorkan untuk Pembangunan Shelter Bencana di Candirejo Gunungkidul

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menjelaskan bahwa pembangunan shelter ini dipicu oleh kejadian bencana longsor

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Istimewa
SHELTER: Tampak depan bangunan shelter bencana yang hampir rampung pengerjaan, pada Senin (28/7/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pembangunan shelter bencana di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semin, menghabiskan anggaran sebesar Rp650 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Gunungkidul.

Shelter ini dirancang untuk menjadi tempat evakuasi warga dalam menghadapi bencana, terutama di wilayah rawan longsor.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menjelaskan bahwa pembangunan shelter ini dipicu oleh kejadian bencana longsor di Dusun Blembem, Candirejo, pada 2022 yang menewaskan dua warga. 

"Anggaran yang kami gelontorkan untuk pembangunan shelter ini merupakan langkah nyata untuk melindungi warga dari potensi bencana, khususnya di daerah rawan longsor," ujarnya, Selasa (29/7/2025).

Dia mengatakan pembangunan shelter ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama pada 2024 menghabiskan lebih dari Rp467 juta, sedangkan tahap kedua pada 2025 menelan anggaran sekitar Rp198 juta. 

Shelter yang dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ini memiliki luas 220 meter persegi dan mampu menampung hingga 90 orang.

"Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, mulai dari dapur hingga kamar mandi yang bersih," terangnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, menambahkan shelter ini adalah yang pertama dari tiga shelter yang dibangun tahun ini. 

"Dengan anggaran yang telah disiapkan, kami berharap shelter ini tidak hanya menjadi tempat evakuasi, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan sosial masyarakat, seperti senam, rapat PKK, atau olahraga bulutangkis," jelas Rakhmadian.

Anggaran untuk pembangunan shelter ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang Pemkab Gunungkidul untuk membangun 144 shelter di seluruh kalurahan se-Kabupaten.

 “Shelter ini hampir selesai, progresnya sudah di atas 90 persen. Kami berharap shelter ini sudah bisa difungsikan pada awal Agustus mendatang,” tambahnya.

Selain itu, beberapa wilayah rawan bencana lainnya seperti Serut dan Tegalrejo juga sedang dipersiapkan untuk pembangunan shelter serupa, menggunakan anggaran perubahan tahun ini.

Meski shelter ini disiapkan untuk kondisi darurat, Bupati Gunungkidul berharap tidak ada bencana yang akan terjadi. "Kami sudah menyiapkan yang terbaik untuk masyarakat. Semoga shelter ini tidak pernah digunakan untuk bencana, namun jika itu terjadi, kami sudah siap," pungkasnya (ndg)

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved