Penari Asal Aceh hingga Papua Kumpul di Jogja Latihan Pertunjukan Kolosal

Penari dari Aceh hingga Papua itu pun berkumpul di Yogyakarta selama hampir tiga bulan untuk menjalani latihan intensif.

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
LATIHAN: Suasana dance rehearsal Pagelaran Sabang Merauke di Wana Graha Bakti Yasa Yogyakarta, Jumat (25/07/2025). 

 

Tribunjogja.com Jogja - Sebanyak 351 penari terbaik nusantara bakal terlibat dalam pagelaran tersebut. 

Penari dari Aceh hingga Papua itu pun berkumpul di Yogyakarta selama hampir tiga bulan untuk menjalani latihan intensif.

Latihan itu untuk persiapan  pertunjukan teatrikal kolosal Pagelaran Sabang Merauke pada 23-24 Agustus 2025 di Indonesia Arena Senayan. 

Sutradara Pagelaran Sabang Merauke, Rusmedie Agus menerangkan Pagelaran Sabang Merauke pertama kali dilaksanakan di Prambanan pada 2022 lalu. 

Menurut dia, ada keterikatan hubungan antara penari dengan atmosfer Prambanan. 

Sebagai Kota Budaya dan Kota Berhati Nyaman, ia meyakini penari menjadi lebih fokus dan energinya selalu terbarukan.

“Harapannya setiap tahun, Jogja menjadi basecamp Pagelaran Sabang Merauke. Tahun lalu ada 215 penari, kita menambah (penari menjadi 351) karena memang begitu antusiasnya penari Indonesia, ini mengharukan. Sebagai pertunjukan kolosal, ini proses yang cukup lama. Selama tiga bulan, ratusan orang camp (karantina) di Jogja,” terangnya, Jumat (25/07/2025).

Jika tahun sebelumnya mengangkat tema pahlawan, tahun ini Pagelaran Sabang Merauke mengambil tema Hikayat Nusantara. 

Baca juga: Festival Layang-layang di Pantai Parangkusumo Bantul Dimulai Hari Ini

Ada beberapa cerita rakyat dari Sabang sampai Merauke yang akan ditampilkan. 

Selain mengangkat cerita rakyat, pagelaran tersebut juga menghadirkan kesenian dan tradisi lokal.

Ia menyebut pemilihan materi cukup menjadi diskusi pelik. Sehingga dapat menemukan sosok yang tepat, yang mewakili daerah masing-masing, serta dikenal publik.

“Contohnya ada Malin Kundang, kemudian Sangkuriang, tetapi kami ambil dari perspektif Tumang yang jadi bapak. Lalu ada Calon Arang, perspektif dari sisi keibuan. Ada tokoh Mahadewi yang akan diperankan Yura Yunita. Beberapa tokoh ini kami pilih untuk menyambungkan seni tradisi, yang nantinya akan dirangkai,” terangnya.

Dalam pertunjukan tersebut, aktor sekaligus presenter Indra Bekti mendapat peran Bagong. 

Perannya cukup cocok dengan karakternya yang humoris dan ceria.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved