Kunjungan Wisman DIY pada Juli 2025 Diperkirakan Turun
Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan secara umum, kunjungan wisatawan inbound di bulan Juli 2025
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DIY pada Juli 2025 tidak sebaik tahun lalu.
Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan secara umum, kunjungan wisatawan inbound di bulan Juli 2025 belum menunjukkan lonjakan signifikan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ia menyebut ada penurunan.
“Dari pengamatan di lapangan dan komunikasi dengan rekan-rekan pelaku wisata, termasuk pemandu wisata, terlihat bahwa aktivitas inbound saat ini belum sepadat tahun lalu,” katanya, Jumat (25/07/2025).
Ia menyebut wisatawan yang masih cukup stabil datang berasal dari kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura, serta beberapa dari Eropa Barat seperti Belanda,Prancis, Italia, Spanyol dan Jerman.
“Namun volume mereka juga belum sepenuhnya pulih seperti masa sebelum pandemi,” sambungnya.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi kondisi kunjungan wisman tahun ini. Ketidakpastian global, termasuk kondisi ekonomi dan keamanan di beberapa negara menjadi salah satu penyebabnya.
Selain itu, penerbangan langsung dari beberapa negara pasar utama juga masih terbatas. Kemudian strategi promosi yang perlu disesuaikan kembali dengan karakteristik pasar inbound pasca pandemi.
Jika melihat tren tahunan, biasanya puncak kunjungan terjadi pada Agustus hingga awal September, seiring dengan musim liburan di negara-negara Eropa dan beberapa bagian Asia.
“Kami berharap tren ini masih akan terjadi tahun ini, meskipun tetap harus dipantau dengan cermat,” terangnya.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie memperkirakan wisman berkurang 15-20 persen, khususnya dari Eropa. Hal itu karena adanya perang Israel-Iran.
“Biasanya Juni grafiknya sudah naik, sekarang masih landai. Memanasnya perang Israel-Iran merupakan ancaman bagi turunnya wisatawan asing ke Jogja. Biasanya yang masuk Uni Eropa (kunjungan ke DIY turun), yang lebih sensitif terhadap safety (keamanan),” ujarnya. (maw)
Waspada Bencana, Pengelola Destinasi Wisata di Gunungkidul Diminta Siapkan Mitigasi |
![]() |
---|
45 Anggota PHRI DIY Bertolak ke Bekasi untuk Promosi Mandiri dalam Table Top |
![]() |
---|
Bangun Kepariwisataan DIY, Begini Penegasan Sultan soal Peran Lembaga Pariwisata Daerah |
![]() |
---|
Sri Sultan Paparkan Visi Pariwisata DIY 2026–2045: Berkualitas hingga Berdaya Saing Internasional |
![]() |
---|
Tetap Kondusif, Kemendagri Sebut Pariwisata Kota Yogya Tidak Terdampak Rentetan Demonstrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.