Kunjungan Wisman DIY pada Juli 2025 Diperkirakan Turun

Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan secara umum, kunjungan wisatawan inbound di bulan Juli 2025

Istimewa
NAIK KERETA: Foto dok ilustrasi. Wisatawan mancanegara bersiap menaiki kereta api di Stasiun Yogyakarta, Senin (21/7/2025). Sepanjang Januari hingga Juni 2025, PT KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat 117.312 penumpang asing menggunakan layanan kereta api, dengan Stasiun Yogyakarta menjadi titik keberangkatan dan kedatangan tertinggi. Lonjakan ini menunjukkan peran transportasi berbasis rel dalam mendukung sektor pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menyebut kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke DIY pada Juli 2025 tidak sebaik tahun lalu. 

Humas Asita DIY, Iwan Sulistyanto mengatakan secara umum, kunjungan wisatawan inbound di bulan Juli 2025 belum menunjukkan lonjakan signifikan. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, ia menyebut ada penurunan.

“Dari pengamatan di lapangan dan komunikasi dengan rekan-rekan pelaku wisata, termasuk pemandu wisata, terlihat bahwa aktivitas inbound saat ini belum sepadat tahun lalu,” katanya, Jumat (25/07/2025).

Ia menyebut wisatawan yang masih cukup stabil datang berasal dari kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura, serta beberapa dari Eropa Barat seperti Belanda,Prancis, Italia, Spanyol dan Jerman. 

“Namun volume mereka juga belum sepenuhnya pulih seperti masa sebelum pandemi,” sambungnya.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang memengaruhi kondisi kunjungan wisman tahun ini. Ketidakpastian global, termasuk kondisi ekonomi dan keamanan di beberapa negara menjadi salah satu penyebabnya.

Selain itu, penerbangan langsung dari beberapa negara pasar utama juga masih terbatas. Kemudian strategi promosi yang perlu disesuaikan kembali dengan karakteristik pasar inbound pasca pandemi.

Jika melihat tren tahunan, biasanya puncak kunjungan terjadi pada Agustus hingga awal September, seiring dengan musim liburan di negara-negara Eropa dan beberapa bagian Asia. 

“Kami berharap tren ini masih akan terjadi tahun ini, meskipun tetap harus dipantau dengan cermat,” terangnya. 

Sebelumnya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie memperkirakan wisman berkurang 15-20 persen, khususnya dari Eropa. Hal itu karena adanya perang Israel-Iran.

“Biasanya Juni grafiknya sudah naik, sekarang masih landai. Memanasnya perang Israel-Iran merupakan ancaman bagi turunnya wisatawan asing ke Jogja. Biasanya yang masuk Uni Eropa (kunjungan ke DIY turun), yang lebih sensitif terhadap safety (keamanan),” ujarnya. (maw)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved