Efek Larangan Study Tour

PHRI hingga Travel Agent di Bantul Tanggapi Aturan Study Tour Gubernur Jabar dan Wali Kota Bandung

Kebijakan Gubernur Jabar melarang study tour karena memberatkan orangtua dan study tour dipandang hanyalah piknik semata. 

|
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

"Jadi misalnya study tour ke Yogyakarta dua hari satu malam sekitar Rp1 juta, namun dinaikkan menjadi Rp1,5 juta. Kita sudah menawarkan harga standar, namun oleh panitia study tour minta dinaikkan. Itu marak terjadi di daerah Pantura, Jabar," jelasnya.

Walau begitu, ia tidak mau mengambil pusing dengan adanya kebijakan yang berbeda antara Gubernur Jabar dan Wali Kota Bandung.

Akan tetapi, ia menyarakan agar ke depan, panitia study tour dapat membenahi tata manajemen, sehingga biaya perjalanan para siswa relatif terjangkau.

Lebih lanjut, Boim yang juga memiliki cabang travel agent di Cirebon ini, turut menyampaikan, bahwa pelarangan study tour oleh Gubernur Jabar sejak beberapa waktu lalu, memiliki dampak yang cukup dirasakan oleh teman-teman bisnis di bidang hotel, restoran, objek wisata, serta pelaku wisata.

"Sebenarnya kalau biro perjalanan wisata itu tidak ada dampak khususnya di Yogyakarta. Tapi, kalau di Jabar jelas terkena imbasnya sangat berat. Kan ada hotel atau restoran yang juga memiliki biro berjalan wisata. Itu yang terdampak kalau murni usaha biro perjalanan wisata di Yogyakarta tidak ada dampaknya," tutup dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved