Kasus Bentrokan FPI dan PWI‑LS di Pemalang, Begini Kronologi Lengkapnya

Ceramah Habib Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam ricuh

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Tribunnews.com/Ashri Fadilla
BENTROK DI PEMALANG - Para peserta Reuni 212 sempat bersorak saat eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022). Terjadi bentrokan dalam acara ceramah Habib Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, PEMALANG - Ceramah Habib Muhammad Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2015) malam ricuh.

Sejumlah anggota Front Persatuan Islam (FPI) yang dulu Front Pembela Islam terlibat bentrok dengan organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI‑LS).

Sembilan orang terluka akibat sabetan senjata tajam.

Dikutip dari Tribun Banyumas, kedua belah pihak sebenarnya sudah menyatakan siap untuk menjaga kondusivitas selama acara berlangsung.

Ketua DPD PWI-LS Kabupaten Pemalang, Wahyudin, mengimbau agar pengurusnya tidak terprovokasi dan terbawa emosi.

"Apabila ada hal yang provokatif di medsos (media sosial), diserahkan ke pihak aparat keamanan. Mohon agar imbauan dari saya diindahkan," ujarnya, seperti dikutip dari TribunBanyumas.com.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua panitia ceramah Rizieq Shihab,Imron Rosyadi.

"Saya Imron Rosyadi, ketua panitia siap menjaga kondusivitas acara pengajian," ucapnya.

Namun kenyataan berbeda terjadi lapangan.

Kedua belah pihak akhirnya terlibat bentrokan.

Salah satu warga bernama Ahmad (50) mengaku bentrokan berlangsung sekitar 15 menit.

"Banyak FPI mungkin ya, bajunya putih‑putih mengejar orang‑orang yang baju hitam katanya kubu PWI, kejadiannya sekitar 15 menitan," ucap Ahmad.

Baca juga: Berawal dari Laporan Mentan, Satgas Pangan Naikan Status Kasus Beras Oplosan jadi Penyidikan

Sementara itu Kuasa Hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menjelaskan kronologis kejadiannya.

Menurut Aziz, rombongan Habib Muhammad Rizieq Shihab awalnya mau masuk lokasi Tabligh Akbar di Petarukan -  Pemalang Jateng pada Rabu (23/7/2025) pukul 22.00 WIB lewat depan panggung.

"Rombongan sempat dihadang Brigade Polisi dan diarahkan agar lewat jalur belakang panggung tapi Komandan Tim Pengawalan IB HRS menolak dan sempat bedebat dengan Polisi " ucap Aziz saat dikonfirmasi Kamis (24/7/2025).

Argumen Tim Pengawalan IB HRS adalah bahwa jalur depan panggung sudah disterilkan oleh panitia dan warga. 

Akhirnya IB HRS lewat depan panggung dan aman, lalu mengisi ceramah dengan sukses.

Sementara jalur belakang panggung sudah dikuasai PWI LS yang saat itu menunggu Habib Rizieq melintas.

Akhirnya panitia dan warga yang ada di jalur belakang panggung bentrok dengan PWI LS.

Disebutnya kemudian PWI LS dipukul mundur dari jalur tersebut.

"Namun alhamdulillah setelah itu Polisi melindungi warga dan panitia meski sebelumnya telah terjadi bentrok dan membuat pihak warga dan panitia serta PWI LS luka-luka karena bentrok," imbuhnya.

Sedikitnya, lima orang terluka akibat kejadian ini, sejumlah saksi mengatakan bahwa bentrokan pecah pada malam hari itu.

Dikutip dari TribunBanyumas, warga, Ahmad (50) mengatakan, insiden berlangsung singkat, tetapi intens. 

"Banyak FPI mungkin ya, bajunya putih‑putih mengejar orang‑orang yang baju hitam katanya kubu PWI, kejadiannya sekitar 15 menitan," ucap Ahmad.

Sementara itu Habib Rizieq meminta kasus itu diproses hukum.

"Saya sampaikan Pak Kapolres, Pak Dandim bahwa ada korban 5 orang yang terluka akibat sabetan senjata tajam, dan saya minta diproses secara hukum," ucap Rizieq saat menyampaikan ceramah. 

Seluruh korban dilarikan ke RS Siaga Medika Pemalang untuk mendapatkan penanganan medis. 

Satu Korban Luka Parah

Sementara itu salah satu korban bentrokan di Pemalang diketahui berinisial S (43), warga Wonosobo.

Saat ini S tengah menjalani perawatan medis di RSI Siaga Medika Pemalang.

Direktur RSI Siaga Medika Pemalang, dr Ofi Dwiantoro mengatakan dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka di sembilan titik pada bagian kepala.

Korban mengalami penurunan kesadaran.

"Tidak ada luka di tubuh bagian lain, seluruh luka ada di kepala. Diduga akibat hantaman benda tumpul," kata dr Ofi  saat ditemui di rumah sakit, Kamis.

Saat ini, kondisi korban masih belum stabil dan gelisah. 

Pihak rumah sakit terus memantau sambil melakukan penanganan medis lanjutan.

Sementara itu delapan korban lainnya telah mendapat perawatan medis.

Delapan orang mengalami luka ringan akibat benturan benda tumpul dan hanya perlu menjalani rawat jalan.

Mayoritas mereka mengalami luka di bagian kepala dan tangan.

Sementara, satu pasien masih menjalani observasi intensif akibat cedera berat di bagian kepala.

"Sebagian besar luka akibat lemparan batu, bukan senjata tajam."

"Yang dirawat jalan didominasi luka ringan di kepala dan lengan," ungkap dr Ofi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved