Truk FAW Self Loader Dukung Proyek Food Estate dan Infrastruktur, Efisien dan Tangguh

FAW juga menawarkan fleksibilitas kapasitas, mulai dari di bawah 10 ton hingga di atas 35 ton, tergantung kebutuhan pengguna.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/Istimewa
TRUK - Truk FAW Self Loader mendukung proyek food estate dan infrastruktur pemerintah di The 10th Government Procurement Forum and Expo 2025 di Jogja Expo Center (JEC) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kebutuhan akan kendaraan pengangkut alat berat kian meningkat seiring percepatan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan pangan (food estate) di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu jenis kendaraan yang kini banyak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah adalah self loader atau truk gendong, yang dirancang untuk mengangkut alat berat seperti ekskavator dan buldoser ke lokasi proyek.

Kendaraan jenis ini telah tersedia di e-katalog pemerintah versi enam dan menjadi bagian dari pengadaan rutin oleh sejumlah dinas, khususnya di sektor pekerjaan umum dan ketahanan pangan.

Self loader dinilai penting untuk menunjang mobilisasi alat berat, terutama di wilayah terpencil atau kawasan yang belum memiliki akses jalan permanen.

Salah satu penyedia self loader yang aktif mengikuti pengadaan ini adalah FAW, merek asal Tiongkok yang sudah lebih dari 20 tahun hadir di Indonesia.

Kendaraan ini ditawarkan dalam bentuk unit lengkap, bukan hanya sasis, sehingga memudahkan proses penggunaan langsung tanpa perlu pemasangan tambahan karoseri.

Denny Liyadi, Head of Government Special Project dari PT Gaya Makmur Mobil (GMM), menjelaskan bahwa truk FAW Self Loader dirancang khusus untuk kebutuhan proyek, termasuk proyek pemerintah.

“Kami menyediakan konfigurasi 6x4 dengan tenaga 290 horsepower. Unitnya tidak sekadar dirakit, tapi memang didesain sebagai self loader sejak awal,” ujarnya, Rabu (23/7/2025) di sela-sela agenda The 10th Government Procurement Forum and Expo 2025 di Jogja Expo Center (JEC).

Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Resmi Diluncurkan, Menko Zulhas: Wajah Baru Koperasi Indonesia

FAW juga menawarkan fleksibilitas kapasitas, mulai dari di bawah 10 ton hingga di atas 35 ton, tergantung kebutuhan pengguna.

Truk-truk ini telah digunakan di berbagai wilayah seperti Ketapang, Kalimantan Selatan, dan beberapa kabupaten di Pulau Jawa yang menjadi lokasi proyek food estate.

Dari sisi harga, FAW mengklaim mampu menawarkan selisih harga hingga Rp200–300 juta lebih murah dibanding produk sejenis, dengan spesifikasi teknis yang justru lebih tinggi.

"Selain itu, kami punya jaringan after sales di seluruh Indonesia, jadi dukungan pemeliharaan tidak jadi kendala," tambah Denny.

Sementara itu, dari sisi regulasi emisi, truk FAW juga sudah menggunakan standar Euro 5, lebih tinggi dibanding sebagian kendaraan lain yang masih Euro 4.

Hal ini bisa menjadi salah satu pertimbangan pemerintah daerah yang mulai memperhatikan aspek lingkungan dalam pengadaan kendaraan dinas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved