Pelajar Bunuh Diri, Wakil Bupati Bantul: Ini Mengejutkan Kita Semua
Tidak hanya itu saja, pihaknya berharap agar seluruh guru di Bantul turut serta memberikan edukasi agama dan moral yang kuat kepada siswanya
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wakil Bupati Bantul, Aris Suhayanta, mengaku terkejut dengan adanya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pelajar perempuan di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Rabu (23/7/2025).
"Kami sudah menerima informasi adanya tindakan bunuh diri dengan gantung pakai sarung, kalau enggak salah. Ini betul-betul mengejutkan kita semua, karena pelaku bunuh diri adalah masih anak-anak," ucapnya, kepada Tribunjogja.com, di sela-sela tugasnya.
*) Catatan : Artikel ini dibuat bukan untuk menginspirasi Anda yang sedang berpikir untuk mengakhiri kehidupan.
Bagi Anda yang merasa kesepian dan memiliki permasalahan mental, jangan menunda untuk meminta pertolongan profesional.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Dikatakannya, pihaknya juga sudah menugaskan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul untuk mencari data sebenar-benarnya.
"Tapi, menurut info yang sudah kami terima, katanya (anak tersebut) memang ada problem keluarga antara orang tua, antara ibu dan bapaknya. Kondisi ibunya yang mungkin tidak bisa diterima oleh si anak," ucapnya.
Kini, pihaknya berharap kepada seluruh guru di sekolah Bumi Projotamansari untuk senantiasa menekankan penguatan mental kepada masing-masing siswanya, termasuk jenjang SD dan SMP.
Tidak hanya itu saja, pihaknya berharap agar seluruh guru di Bantul turut serta memberikan edukasi agama dan moral yang kuat kepada siswanya agar tidak kembali kejadian serupa.
"Di sekolah tentu saja ada konseling, ada BK istilahnya. Jadi, kami imbau kepada adik-adik (siswa) atau orang tua agar memanfaatkan layanan BK itu untuk mendapatkan pencerahan bagi siswa yang membutuhkan," pinta Aris.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengungkapkan, sampai saat ini, pihaknya belum mengetahui alasan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan kain sarung warna biru corak kotak putih.
"Sampai saat ini, kami tidak tahu penyebab korban mengakhiri hidupnya. Namun, sebelum gantung diri dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, korban dan adik korban ditinggal oleh orang tuanya yang telah bercerai dan kesehariannya diasuh oleh kakek neneknya," ucapnya.
Sebelum kejadian pula tepat pada Selasa (22/7/2025) sekira pukul 19.30 WIB, teman sekolah korban RP (15), warga Kapanewon Imogiri sempat datang bermain ke rumah korban.
"RP melihat langsung bahwa ada tali yang menggantung dan sudah tertali di pengaret lokasi kejadian. Saat ditanya oleh RP tali itu untuk apa, korban menjawab bahwa akan membuat mainan gantungan," beber Jeffry.
Atas kejadian tersebut, kini keluarga telah menerima kematian korban dengan membuat surat penyataan yang ditandatangani oleh keluarga korban dan korban telah dimakamkan.
Diberitakan sebelumnya, seorang pelajar perempuan SMP Negeri di Kabupaten Bantul, inisial ADK (14), asal Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, ditemukan tewas bunuh diri di dalam rumahnya, Rabu (23/7/2025) sekira pukul 06.10 WIB.(nei)
DPRD Bantul Tergetkan Perubahan Perda Tentang LP2B Rampung pada Triwulan III 2025 |
![]() |
---|
Pria Asal Sukoharjo Nekat Masuk Rumah dan Curi Ponsel di Sewon Bantul |
![]() |
---|
Pria di Bantul Curi Sepeda Motor Milik Tetangga, Awalnya Ngaku Kepepet Ternyata Karena Sakit Hati |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Satpol PP Bantul Tertibkan 28 Spanduk dan 15 Rontek Langgar Aturan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.