Presiden Prabowo Dengar Anak-anak Teriak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis
Prabowo bercerita anak-anak itu berteriak belum menerima makan bergizi gratis menuju lokasi peluncuran KDMP di Kabupaten Klaten
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Presiden Prabowo Dengar Anak-anak Teriak Belum Dapat Makan Bergizi Gratis
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ingin seluruh anak-anak Indonesia bisa menikmati program makan bergizi gratis (MBG) pada akhir tahun 2025.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) se-Indonesia yang dipusatkan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (21/7/2025).
Prabowo bercerita, sepanjang perjalanan dari Kota Solo menuju lokasi peluncuran KDMP di Kabupaten Klaten, banyak anak-anak sekolah yang menyambut kedatangannya dari pinggir jalan.
Menurut dia, anak-anak itu berteriak belum menerima makan bergizi gratis.
Tak sedikit dari mereka juga menanyakan kapan program tersebut bisa dinikmati.
"Saya lihat mata-mata mereka, ini rakyat Indonesia. Saya tidak tega. Hari ini baru 6,7 juta yang dapat makan bergizi."
"Anak-anak teriak. Kami belum mampu memberi lebih cepat karena ada peraturan, ketentuan, dan sebagainya. Tapi Insya Allah, akhir tahun ini seluruh anak-anak Indonesia bisa dapat makan bergizi gratis," ucap Prabowo.
• Dapur Makan Bergizi Gratis Klaten Diresmikan di Wonosari Klaten
Tanggapan Kepala Badan Gizi
Mengenai hal tersebut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengaku siap memastikan seluruh anak-anak Indonesia bisa terlayani menerima manfaat program makan bergizi gratis.
Pihaknya menargetkan sebanyak 82,9 juta anak Indonesia akan menerima manfaat MBG.
"Target 82,9 juta bisa kami lakukan diakhir November atau awal Desember 2025. Memang target kami awalnya dengan Rp71 triliun kan hanya 17,5 juta."
"Kemudian Bapak Presiden meminta percepatan, sehingga kami kejar usahakan 82,9 juta bisa dilayani pada akhir November 2025," ungkap Dadan kepada awak media usai peluncuran KDMP di Desa Bentangan, Kabupaten Klaten, Senin (21/7/2025).
"Karena Bapak gelisah banyak anak-anak yang bilang belum dapat MBG. Jadi makin mambuat beliau ingin segera melayani seluruhnya," tambahnya.
Saat ditanya terkait kendala dalam program MBG, Dadan menjelaskan kunci keberhasilan program tersebut ada tiga hal.
Antara lain anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur.
Dia menyebut terkait anggaran saat ini sudah selesai.
Begitu juga dengan SDM yang sudah selesai dididik lengkap pada 12 Juli 2025 lalu.
"Jadi kami sekarang tinggal mengejar infrastruktur. Itu bisa kami kejar lewat kerjasama dengan pemerintah daerah dan Insya Allah akhir Oktober 2025 seluruh infrastruktur selesai."
"Sehingga akhir November 2025 Insya Allah seluruhnya bisa kami penuhi infrastruktur dan pelayanan semua penerima manfaat," katanya.
Lebih lanjut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengeluarkan surat edaran supaya setiap kabupatan dan provinsi membentuk satuan tugas (Satgas).
Dia mengatakan, satgas itu akan menjadi partner BGN dalam melakukan percepatan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
"Ada SPPG-SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) yang sudah lolos verifikasi untuk mengejar target. Awalnya kami targetkan 20 juta (SPPG bisa beroperasi) di akhir Agustus 2025."
"Tetapi Insya Allah kalau 80 persen saja dari yang kami terjunkan bisa memenuhi syarat, mungkin akan lebih. Ya kelihatannya program ini akan jauh lebih cepat," tandasnya. (drm)
• Sultan Ground Terdampak Tol Yogyakarta-Bawen Disewa Selama 40 Tahun
Pengawas Dinkes Sleman Sebut Aspek Penyebab Keracunan MBG di Berbah: Makanan Tidak Segera Dimakan |
![]() |
---|
Empat Desa di Kabupaten Klaten Masuk Daftar Rawan Peredaran Narkoba |
![]() |
---|
Dinkes DIY Perketat Pengawasan MBG seusai 137 Pelajar di Berbah Sleman Jadi Korban Keracunan |
![]() |
---|
Ratusan Siswa SLB Ikuti Jambore Pramuka Anak Berkebutuhan Khusus di Candi Sojiwan Klaten |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.