Lebih dari 117.000 Wisatawan Asing Gunakan Kereta Api di Yogyakarta
Angka ini menunjukkan peran signifikan moda transportasi massal berbasis rel dalam mendukung mobilitas wisatawan
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Sepanjang semester pertama tahun 2025, sebanyak 117.312 wisatawan mancanegara tercatat menggunakan layanan kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta.
Angka ini menunjukkan peran signifikan moda transportasi massal berbasis rel dalam mendukung mobilitas wisatawan sekaligus memperkuat ekosistem pariwisata di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Berdasarkan data internal PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari penumpang keberangkatan dan kedatangan wisatawan asing di sejumlah stasiun utama, seperti Stasiun Yogyakarta, Solo Balapan, dan Lempuyangan, selama periode Januari hingga Juni 2025.
Stasiun Yogyakarta menjadi pintu masuk utama, dengan mencatat volume tertinggi baik dari sisi keberangkatan maupun kedatangan, masing-masing sebanyak 47.200 dan 45.693 penumpang. Disusul oleh Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Lempuyangan yang juga mengalami peningkatan lalu lintas penumpang internasional secara signifikan.
Feni Novida Saragih, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, mengatakan bahwa tren positif ini menunjukkan tingkat kepercayaan wisatawan asing terhadap layanan kereta api sebagai sarana transportasi yang aman, nyaman, dan terintegrasi dengan destinasi pariwisata unggulan di wilayah Jawa bagian selatan.
“Kami melihat minat dari wisatawan asing, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Eropa, yang semakin tinggi terhadap transportasi publik yang andal. Mereka memilih kereta api bukan hanya karena harganya terjangkau, tetapi karena kenyamanan, kepastian waktu, dan kemudahan akses ke destinasi wisata,” ujar Feni, Selasa (22/7/2025).
Ia menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari sejumlah inovasi yang dilakukan KAI dalam meningkatkan layanan yang ramah wisatawan asing, termasuk digitalisasi sistem informasi dan pelayanan berbahasa Inggris.
“Sebagai operator transportasi publik, kami ingin memastikan bahwa pengalaman menggunakan kereta api tidak hanya efisien tetapi juga menyenangkan bagi wisatawan internasional. Kami terus mengembangkan aplikasi pemesanan tiket dalam berbagai bahasa, menyediakan informasi pariwisata di stasiun, serta memberikan pelatihan kepada petugas layanan pelanggan agar lebih siap melayani penumpang asing,” jelas Feni.
Selain peningkatan infrastruktur digital, Feni menyebut bahwa pihaknya juga menjalin kerja sama lintas sektor dengan pelaku industri pariwisata, pemerintah daerah, dan kementerian untuk mendukung promosi destinasi berbasis kereta api, termasuk melalui paket-paket wisata terpadu.
“Demi memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh penumpang, baik domestik maupun internasional, KAI Daop 6 secara aktif bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pariwisata. Tujuannya adalah menciptakan kemudahan akses transportasi menuju destinasi unggulan seperti Candi Prambanan, Borobudur, kawasan Malioboro, Keraton Yogyakarta, dan banyak lagi,” katanya.
Peningkatan ini juga dinilai berdampak langsung pada perputaran ekonomi di sektor turisme lokal, termasuk pelaku UMKM di sekitar destinasi. Dengan mobilitas yang lebih cepat dan nyaman, wisatawan asing memiliki kecenderungan memperpanjang masa tinggal dan mengakses lokasi wisata yang sebelumnya kurang terjangkau.
Dari sisi keberangkatan, tiga stasiun dengan volume penumpang wisatawan mancanegara (WNA) tertinggi selama Semester I 2025 adalah Stasiun Yogyakarta dengan 47.200 penumpang, disusul oleh Stasiun Solo Balapan sebanyak 5.444 penumpang, dan Stasiun Lempuyangan sebanyak 4.341 penumpang. Sementara itu, untuk kedatangan WNA, Stasiun Yogyakarta kembali mencatat angka tertinggi dengan 45.693 penumpang, diikuti oleh Stasiun Solo Balapan sebanyak 5.255 penumpang, serta Stasiun Lempuyangan dengan 4.239 penumpang.
Tren ini menunjukkan bahwa kereta api menjadi salah satu moda paling adaptif terhadap dinamika kebutuhan wisatawan, baik dalam hal aksesibilitas maupun kualitas layanan. PT KAI melalui Daop 6 Yogyakarta optimistis peran kereta api akan semakin krusial dalam mendukung kebangkitan sektor pariwisata nasional, seiring dengan pemulihan pascapandemi dan meningkatnya konektivitas transportasi di Pulau Jawa.
Tim Abdimas FISIP UAJY dan Ukrim Sukses Kembangkan Teknologi Pengering Tenaga Surya |
![]() |
---|
Cetak Gol Debut bersama PSIM Yogyakarta, Ezequiel Vidal: Tak Boleh Lengah |
![]() |
---|
Liburan ke Pantai di Jogja? Hindari Sengatan Ubur-Ubur dengan Cara Ini |
![]() |
---|
PSIM Jogja vs Arema FC di SSA Bantul: Panpel Siakan 10 Ribu Tiket, Suporter Tim Tamu Dilarang Datang |
![]() |
---|
Permintaan Obat Pereda Nyeri di DIY Tinggi, Apoteker Se-DIY Gelar Peningkatan Kompetensi Pelayana n |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.