Kronologi Oknum ASN di Gunungkidul Kabur Tanpa Pakaian saat Kepergok Asyik dengan Ibu Muda

Sejoli tersebut diketahui sedang berada di ladang milik warga, menggelar tikar dan tanpa busana. 

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Kompas.com
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dugaan perselingkuhan dan perzinahan oknum ASN di Wonosari Gunungkidul terungkap setelah perbuatan mesumnya dengan ibu rumah tangga warga Playen tepergok oleh warga. 

Saat tertangkap basah oleh warga, sejoli tersebut diketahui sedang berada di ladang milik warga, menggelar tikar dan tanpa busana. 

Perbuatan oknum ASN yang bekerja sebagai tenaga administrasi (TU) di salah satu SMK Negeri di Wonosari bersama pasangannya itu tertangkap basah pada Jumat (18/7/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.

Kejadian ini pun menggegerkan warga setempat.

Diketahui, oknum pria yang berstatus ASN  itu berinisial MYD (41) sedangkan perempuannya seorang ibu rumah tangga bersuami berinisial M, warga Kapanewon Playen.

Kronologi

Dukuh Piyaman 2 , Rahmad Widiyanta menuturkan kronologi berawal dari kecurigaan warga saat melihat dua sepeda motor terparkir di pinggiran ladang jati yang sepi, tak jauh dari kawasan Makam Ki Demang Wonopawiro dan Pasar Paing.

Warga pun berinisiatif memeriksa lokasi. Kemudian,  mendapati kedua orang tersebut dalam kondisi tanpa busana. 

"Saat dipergoki warga yang pria langsung kabur  hanya mengenakan celana dalam, meninggalkan pakaian, dompet, dan motor di lokasi. Sementara, yang perempuan sempat tertinggal tetapi  kondisi sudah berpakaian lengkap, ikut  kabur  tetapi terpisah," terangnya.

Atas kejadian ini, warga  pun mengecam dan geram dengan tindakan tak senonoh tersebut.

Rahmad mengatakan tindakan tersebut tidak beradab dan mencoreng ketertiban serta  keamanan kampungnya.

"Mereka ke sini, bawa tikar sendiri ke lokasi terbuka, jelas mereka sudah merencanakan. Warga kami sangat geram, kejadian ini juga membuat warga kami resah dan marah,"  tegasnya.

Mengakui

Sehari setelah kejadian, tepatnya Sabtu (19/7/2025), kedua pelaku disuruh meminta maaf secara langsung kepada warga.

Mereka menundukkan kepala saat bertemu Dukuh, warga, dan pihak pemerintah Kalurahan Gading.

Keduanya pun mengakui telah melakukan perzinahan di lokasi kejadian.

Rahmad mengatakan sebagai bentuk sanksi sosial, warga meminta pelaku meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Piyaman 2.

Selain itu, mereka wajib membersihkan tanah tegalan lokasi perbuatan asusila tersebut sebagai tanggung jawab moral.

“Kami tidak menjatuhkan sanksi materiil, tapi mereka wajib membersihkan lokasi. Itu pelajaran bagi mereka dan keluarga,” ucapnya.

Sementara itu, Lurah Gading, Rugiyanto, turut menyampaikan permohonan maaf atas tindakan dua warganya tersebut.

Dirinya  mengaku sangat menyesalkan tindakan mereka karena telah mencoreng nama baik Kalurahan Gading.

“Kami dari kelurahan meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga Piyaman 2. Ini bukan hanya aib personal, tapi juga merusak citra wilayah kami,” tegasnya.

Rugiyanto menyebut pihak kalurahan tidak menjatuhkan sanksi administratif.

Namun, karena pelaku pria merupakan ASN aktif, pihaknya akan meneruskan kasus ini kepada dinas terkait untuk penanganan dan sanksi kepegawaian sesuai aturan yang berlaku.

"Akan kami teruskan ke dinas terkait untuk menangani kasus ini," urainya 

Terpisah Kepala Dinas Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Gunungkidul, Iskandar, mengatakan pihaknya tengah mendalami kejadian tersebut. 

"Masih kami dalami, jika memang terbukti tentu sanksi yang diberikan sesuai dengan aturan dan hukum yang ada," pungkasnya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved