Pelecehan Seksual

Waspada, Bila Terjadi Pelecehan Seksual di Kantor dan Dilakukan Atasanmu, Jangan Takut! Laporkan!

Waspada, Bila Terjadi Pelecehan Seksual di Kantor dan Dilakukan Pimpinanmu, Jangan Takut! Laporkan!

|
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Tribunjogja/yud
Ilustrasi Pelecehan Seksual. Waspada, Bila Terjadi Pelecehan Seksual di Kantor dan Dilakukan Atasanmu, Jangan Takut! Laporkan! 


TRIBUNJOGJA.COM - Tindakan yang termasuk dalam pelecehan seksual masih kerap terjadi di berbagai lingkungan mulai dari perkantoran hingga lingkungan Pendidikan, baik sekolah maupun kampus.

Contuh kasus kejadian di lingkungan kantor. Salah satu modus yang kerap dijalankan untuk memulai aktivasi perilaku yang masuk dalam kategori pelecehan seksual adalah mengajak keluar kantor untuk makan bersama. 

Selanjutnya pelaku dengan beragam dalih mencari peluang untuk melancarkan aksinya. Bisa dalam perjalanan selama naik mobil, bisa di lokasi tertentu yang memang sudah disiapkan untuk menjalankan niat pelecehan tersebut. Untuk itu, bila memang sudah mencium gelagat tidak baik, sebaiknya menghindari pergi hanya berdua saja dengan orang tersebut.

jika pelaku pelecehan di sebuah kantor adalah oknum pimpinan kepada bawahan, perbuatan ini termasuk pelecehan seksual yang berbentuk penyalahgunaan kedudukan dan wewenang dengan memanfaatkan ketidaksetaraan untuk melakukan perbuatan cabul. 

Tindakan yang termasuk pelecehan seksual mulai dari perkataan hingga sentuhan fisik dengan beragam dalih pelaku dialami oleh para korban yang mayoritas perempuan, pun tak menampik laki laki juga bisa mendapatkan pelecehan seksual.

Di dalam UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

Setiap pekerja, baik laki-laki maupun perempuan berhak untuk dilindungi dari segala bentuk kekerasan di tempat kerja, termasuk kekerasan yang dikategorikan sebagai pelecehan seksual.

Menurut Komnas Perempuan, pelecehan seksual adalah tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban.

Adapun jerat pidana bagi pelaku menurut Pasal 6 huruf c UU TPKS adalah pidana penjara paling lama 12 tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp300 juta.

Sedangkan menurut KUHP lama yang masih berlaku dan KUHP baru yakni UU 1/2023 yang berlaku 3 tahun sejak tanggal diundangkan, yaitu tahun 2026, pelecehan seksual atau perbuatan cabul yang dilakukan di tempat kerja oleh atasan, dapat dijerat dengan pasal berikut ini:

Pasal 294 ayat (2) angka 1 KUHP    Pasal 418 ayat (2) huruf a UU 1/2023
Dipidana dengan pidana yang sama (yaitu pidana penjara paling lama 7 tahun).

1. Pejabat yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan adalah bawahannya atau dengan orang yang penjagaannya dipercayakan atau diserahkan kepadanya. Dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 tahun:

a. Pejabat yang melakukan percabulan dengan bawahannya atau dengan orang yang dipercayakan atau diserahkan padanya untuk dijaga. 

 

***diolah dari beragam sumber***


 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved