Perputaran Uang Wisata Libur Sekolah di Sleman Ditaksir  Rp 1,3 Triliun

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN-- Jumlah wisawatan yang berlibur ke sejumlah destinasi wisata di Bumi Sembada selama libur sekolah menembus 475.501 orang.

Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman.

Sementara untuk perputaran uang, menurut Dinpar Sleman, diperkirakan lebih dari satu triliun rupiah. 

"Rerata length of stay adalah sebesat 2,45 hari. Dan rerata belanja wisatawan sebesar Rp1.125.310 per kunjungan. Dengan demikian, total perputaran uang dari wisatawan diperkirakan sebesar Rp1,311 Triliun," kata Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kus Endarto,  Senin (14/7/2025). 

Ia mengatakan, jumlah pergerakan wisatawan 475.501 kunjungan tersebut dikumpulkan selama periode libur lebaran, yang dicatat mulai tanggal 21 Juni - 13 Juli 2025.

Jumlah pergerakan ini melebihi kisaran target yang ditetapkan antara 300.000-450.000 kunjungan. 

Walau demikian, data kunjungan tersebut disebut masih data sementara. 

Sebab, menurut dia, Dinas Pariwisata Sleman masih menunggu update kunjungan terakhir di sejumlah destinasi wisata. 

Seperti update kunjungan di Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, Ibarbo, Tebing Breksi, Kawasan Kaliurang, atraksi jip lava tour, dan beberap destinasi lainnya.

Endarto mengatakan, ada lima destinasi di Sleman yang menjadi favorit wisatawan selama periode libur sekolah kali ini. 

Antara lain Candi Prambanan, atraksi jip lava tour, Kawasan Kaliurang, Ibarbo, dan Keraton Ratu Boko. 

Kunjungan didominasi wisatawan nusantara 97,50 persen dengan 88,75 persen di antaranya berasal dari Pulau Jawa. 

"Mengacu pada data dari beberapa hotel yang ada di Kabupaten Sleman, okupansi hotel berada dalam kisaran 75-85 persen," katanya.

Diketahui, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid sebelumnya mengungkapkan peredaran uang dari wisatawan libur sekolah diperkirakan berada di antara Rp 337,5 milyar sampai dengan Rp 1,2 triliun. 

Adapun Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi destinasi wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten, khususnya di Kaliurang dan Kaliadem sebesar Rp 50 - Rp 75 juta.