Dosen UMY: Mikroplastik Jadi Ancaman Tak Kasat Mata dalam Hidup Sehari-hari

mikroplastik adalah Partikel plastik berukuran sangat kecil ini tidak hanya ditemukan dalam makanan, minuman, dan lingkungan

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
via quarks.de
MIKROPLASTIK: Partikel plastik berukuran sangat kecil ini tidak hanya ditemukan dalam makanan, minuman, dan lingkungan, tetapi juga mengendap di udara yang kita hirup setiap hari 

Akumulasi mikroplastik di lingkungan memicu pertumbuhan mikroorganisme berlebih dan meningkatkan emisi karbon dioksida, yang pada gilirannya memperparah efek rumah kaca.

“Jika kondisi ini terus dibiarkan, akumulasi partikel plastik dapat mempercepat terjadinya perubahan iklim ekstrem yang memicu gagal panen. Apabila hal itu terjadi, ketahanan pangan nasional bisa terdampak,” tambah Merita.

Kendati ancaman mikroplastik telah meluas, Merita menegaskan bahwa dampaknya masih bisa diminimalkan melalui upaya preventif yang dimulai dari kebiasaan sehari-hari.

Langkah awal dapat dilakukan dengan mengganti alat makan sekali pakai dengan produk yang bisa digunakan ulang. 

Ia juga menekankan pentingnya peran institusi pendidikan dalam menciptakan ekosistem riset yang berkelanjutan.

“UMY harus mendorong lahirnya penelitian yang mendukung pengelolaan mikroplastik dan pengembangan teknologi biodegradasi, baik melalui pendekatan bioteknologi maupun non-bioteknologi, guna mempercepat proses peluruhan partikel plastik,” tegasnya.

Sebagai bentuk perlindungan diri, masyarakat juga diajak untuk menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai paparan lingkungan.

“Masyarakat bisa memulai dengan prinsip CERDIK: Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres,” tutupnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved