Banteng Jogja Gelar Seminar, Bahas Arti Pentingnya Tri Sakti Dalam Membangun Daerah

DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menggelar seminar kebangsaan bertajuk Praktik Pancasila dan Konstitusi dalam Kebijakan Program Pembangunan  Daerah.

Editor: ribut raharjo
Tribun Jogja
BERDIKARI: Siniar Implementasi Amanah Konstitusi dalam Program Pembangunan yang menghadirkan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudiyatmoko, S.E., dan Anggota Komisi B, Sigit Nurcahyo, S.H yang ditayangkan di YouTube Tribun Jogja, Jumat (4/7/2025). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menggelar seminar kebangsaan bertajuk Praktik Pancasila dan Konstitusi dalam Kebijakan Program Pembangunan  Daerah yang diagendakan pada Minggu, 6 Juli 2025.

Melalui seminar sebagai rangkaian peringatan Bulan Bung Karno tahun 2025, ada penekanan pentingnya spirit Berdikari Bung Karno menjadi acuan gerak pembangunan di daerah. 

Danang Rudiyatmoko, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Pembangunan menjelaskan bahwa semangat kebangsaan yang dicetuskan Bung Karno pada 1 Juni 1945 melalui pidato lahirnya Pancasila harus terus diaktualisasikan. 

"Apa yang menjadi intisari pidato kebangsaan, menginspirasi lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Kajian Bung Karno tidak hanya menjadi tonggak sejarah, tetapi juga relevan menjadi dasar dalam merumuskan arah pembangunan nasional," kata Danang Rudyatmoko, Sabtu (5/7/2025).

Sesuai agenda, kegiatan seminar akan dilangsungkan di UC UGM dengan menghadirkan Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI Perjuangan dan Hasto Wardoyo, Walikota Yogyakarta, Arie Sudjito, Wakil Rektor UGM dan Aryo Seno Bagaskoro, politisi muda PDI Perjuangan

Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menyebutkan sesuai asas otonomi daerah aturan UU 23/2014 jelas. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan tiga asas. yaitu asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. 

Selain membahas pentingnya implementasi pelaksanaan pemerintahan daerah sesuai konstitusi, seperti yang tertuang di Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, dibahas juga perspektif pemikiran Bung Karno  secara komprehensif. 

"Kita ingin sampaikan bagaimana kebijakan kepala daerah, seperti Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo jalankan kepemimpinan sesuai konstitusi. Pak Ganjar Pranowo sebagai DPP PDI Perjuangan kita harapkan berikan perspektif pentingnya bagaimana strategi dan implementasi membangun daerah dan membahagiakan hatinya rakyat, sesuai ajaran Bung Karno," kata Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta yang juga alumni MEP UGM Yogyakarta. 

Danang Rudyatmoko menyatakan salah satu wujud implementasinya adalah memperkuat kemandirian daerah, termasuk dalam penguatan fiskal.

Kelugasan Bung Karno dalam menyampaikan pokok pikiran perlu dicontoh pemimpin di masa kini. Selain itu penting juga tumbuh kan semangat berdikari dalam membangun bangsa, ada dasar ideologi Pancasila yang jadi kesepakatan nasional dan fondasi bersama bangun bangsa Indonesia. 

“Tanpa kemandirian, mustahil kita dapat mensejahterakan rakyat sebagaimana diamanatkan dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945,” kata Danang Rudyatmoko. 

Sementara, Sigit Nurcahyo, anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta ingatkan soal pentingnya spirit jembatan emas yang disampaikan Bung Karno. 

Spirit tersebut menjadi penghubung antara kemerdekaan dengan misi pembangunan bangsa, termasuk di Kota Yogyakarta. Langkah mewujudkan kemandirian ekonomi dengan tidak mengutamakan ego sektoral. 

Sigit menambahkan  sektor pariwisata  menjadi salah satu leading sector di Kota Yogyakarta perlu bersinergi dengan sektor perdagangan dan lainnya.

“Melalui kolaborasi lintas sektor, harapannya kemandirian ekonomi daerah dapat terwujud dan masyarakat semakin sejahtera,” kata Sigit Nurcahyo. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved